Ritual kolosal di patung Konghucu jadi perhatian internasional

Ilustrasi upacara konfusiu di Korea, pixabay.com
Ilustrasi upacara konfusiu di Korea, pixabay.com

Para delegasi dari beberapa negara di Asia dan Eropa mendatangi kawasan perbukitan yang berjarak 165 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Provinsi Shandong di Jinan pekan lalu.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Qufu, Jubi – Ritual kolosal di bawah patung terbesar Konghucu di perbukitan Ni, Kabupaten Qufu, China, jadi pusat perhatian internasional, khususnya para delegasi Konferensi Dialog Peradaban Asia (CDAC).

Para delegasi dari beberapa negara di Asia dan Eropa mendatangi kawasan perbukitan yang berjarak 165 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Provinsi Shandong di Jinan pekan lalu.

Ritual tersebut dilakukan para remaja Kabupaten Qufu itu berlangsung sekitar 30 menit dilanjutkan dengan atraksi seni tentang kehidupan Konghucu mulai dari kelahiran hingga perkembangannya berdurasi 60 menit di gedung pertunjukan yang menyatu dengan museum Konghucu di perbukitan Ni.

Patung perunggu setinggi 77 meter yang berdiri di atas perbukitan Ni dan menghadap danau tersebut dibangun pada 2012 dan rampung pada Desember 2018 berikut sarana penunjang lainnya, seperti museum, gedung pertunjukan kesenian, dan pusat pengajaran paham Konghucu.

Patung Konghucu terbesar dan tertinggi di dunia itu dibangun pemerintah China untuk mendedikasikan Kabupaten Qufu sebagai tempat kelahiran Konghucu pada 551 sebelum Masehi.

Pemerintah China juga sedang membangun sarana lainnya di lahan seluas 36,7 kilo meter persegi di kawasan perbukitan Ni sebagai objek wisata budaya berkelas dunia sehingga tidak heran di situ terdapat taman yang luas dan tempat peristirahan bintang lima berarsitektur Tiongkok era Dinasti Han.

Qufu merupakan kota kecil yang dapat ditempuh dari  Beijing, ibu kota China, dengan menggunakan kereta api cepat sejauh 545 kilometer dengan jarak tempuh sekitar tiga jam.

Kompleks perumahan keluarga Konghucu yang dibangun pada 478 sebelum Masehi di tengah kota Qufu telah difungsikan sebagai museum. Kompleks perumahan yang berdiri di atas lahan seluas 14 hektare itu mirip dengan museum Kota Terlarang di Beijing. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply