Ribuan umat Katolik Merauke peringati 114 tahun masuknya Gereja Katolik di Papua Selatan

Ribuan umat Katolik di Merauke yang memadati area Patung Hati Kudus Yesus – Jubi/Frans L Kobun
Ribuan umat Katolik di Merauke yang memadati area Patung Hati Kudus Yesus – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Ribuan umat Katolik memadati  area Patung Hati Kudus Yesus mengikuti perayaan syukur sekaligus peringatan 114 tahun masuknya Gereja Katolik di Papua Selatan yang dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2019 setiap tahun.

Read More

Ketua panitia kegiatan, Hasan Sanjaya, dalam laporannya, Rabu (14/8/2019), mengatakan hari ini umat Katolik boleh merasakan kehidupan dalam suatu keberadaban yang baik. Di mana segala aktivitas dapat dijalankan dan kehidupan juga berjalan damai di atas tanah ini.

“Semua boleh terjadi dari budaya kasih yang memperkenalkan Tuhan kepada budaya manusia yang masih hidup dalam kegelapan saat itu,” ungkapnya.

Dikatakan, untuk menaklukkan keganasan alam sekaligus mewartakan kasih Allah dalam 114 tahun silam, bukanlah hal mudah. Para misionaris Hati Kudus serta perintis awam, menerjang ganasnya lautan meninggalkan keluarga mengantar warta kasih keselamatan ke Tanah Papua Selatan yang masih gelap kala itu.

Oleh karena merupakan peristiwa bersejarah, maka patutlah disyukuri. DPRD serta Pemkab Merauke telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2011 yang mencanangkan Merauke sebagai Gerbang Hati Kudus Yesus.

Melalui perda dimaksud, katanya, setiap tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai hari peringatan agama Katolik masuk di Papua Selatan  dan menjadi hari libur fakultatif di Merauke.

“Itu mengingatkan kita sebagai umat Katolik yang bermukim di sini bahwa ada suatu sejarah yang patut diingat dan dihargai pemerintah untuk karya dan pengembangan Gereja Katolik di Bumi Anim Ha,” pintanya.

Ditambahkan, penyelenggaraan peringatan tahun ini dimotori Paroki Katedral, Paroki Buti dan Gudang Arang dengan mengusung tema umat Keuskupan Agung Merauke yang pro aktif menjawab tantangan zaman.

“Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan beberapa hari lalu mulai dari diskusi panel tentang strategi penananganan anak putus sekolah dan penanganan anak aibon, aksi baksos pemberian makanan tambahan, dan pengobatan gratis di Gereja Kerahiman Ilahi-Stasi Manga Dua serta pembersihan makam perintis dan misionaris di Buti,” katanya.

Bupati Merauke, Frederikus Gebze, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC dan Uskup Bandung, Antonius Subiyanto, OSC yang telah bersama-sama dengan umat memeringati masuknya Gereja Katolik di Papua Selatan.

“Tentunya ini menjadi momen yang sangat tepat bagi umat Katolik di Selatan Papua untuk terus membangun hubungan lebih baik serta menjalin kekompakan,” katanya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply