Papua No. 1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Perempuan Samoa yang kritis, Moe Lei Sam, mempertanyakan mengapa Perdana Menteri negara itu, Tuilaepa Dr. Sa’ilele Malielegaoi, menandatangani perjanjian bebas visa dengan Israel, bukan dengan negara-negara tetangga mereka seperti Selandia Baru dan Australia.
“Maksud saya, Selandia Baru dan Australia adalah negara yang selalu kita kunjungi saat berlibur dan banyak alasan lainnya, terutama kita yang perlu perawatan kesehatan di luar negeri,” katanya, “mengapa kita tidak bisa memiliki kesepakatan yang serupa dengan mereka? Israel itu sangat jauh.”
Ia juga mengklaim Israel ‘bukan Tanah Suci’ karena keterlibatannya dalam berbagai perang dan konflik di Timur Tengah.
Pekan lalu, PM Tuilaepa berkunjung ke Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Sebagai bagian dari pertemuan itu adalah penandatanganan perjanjian bebas visa untuk kedua negara.
Konsul Kehormatan (Konhor) Samoa untuk Israel, Galumalemana Nissan Krupsky, membenarkan kepada Samoa Observer kalau orang Samoa tidak lagi memerlukan visa sebelum mereka pergi ke Israel.
PM Tuilaepa memuji kemajuan itu. “Dalam beberapa bulan terakhir, pejabat dari Israel dan Pemerintah Samoa telah bernegosiasi, agar orang Samoa bisa diberikan akses bebas visa ke Tanah Suci.”
Namun Lei Sam tidak setuju. “Saya hanya menyatakan pendapat, masyarakat lebih senang jika PM, setidaknya, juga mencoba dan memperjuangkan kesempatan seperti itu antara kita dan negara-negara tetangga seperti Selandia Baru dan Australia, ke mana kita biasanya pergi,” katanya. (Samoa Observer/Talaia Mika)
Editor: Kristianto Galuwo