Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Tim taekwondo Papua memiliki kans untuk menyabet medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Dari sejumlah atlet yang disiapkan, Apriliandy Fransiorendy Rawung punya potensi besar menyumbangkan medali.
Rendy, sapaan akrab atlet kelahiran Jayapura, 9 April 1996, sudah sejak kecil mengenal olahraga beladiri taekwondo. Tepatnya, mulai usia 5 tahun.
Karena sejak kecil sudah menggemari film-film laga dan mengidolai Bruce Lee juga Jean Claude Van Damme, orang tuanya mengarahkan untuk berlatih taekwondo. Sejak saat itu lah Rendy menemukan jalan hidupnya sebagai seorang taekwondoin.
“Awal saya mengikuti taekwondo dari umur 5 tahun karena saya mengidolai Bruce Lee dan Van Damme. Karena itu orang tua saya mengarahkan saya untuk ikut taekwondo sampai sekarang,” kata Rendy kepada awak media Jubi, Senin (13/9/21).
Tak heran, prestasi Rendy di olahraga taekwondo sudah cukup banyak. Mulai dari kejuaraan level daerah hingga internasional. Ia mengikuti kejuaraan sejak usia 13 tahun.
Sejumlah prestasi yang ia dapatkan di antaranya medali perunggu Pra PON Riau tahun 2011, medali perak PON XVIII Riau tahun 2012, medali perak Indonesia Open Championship 2012, medali emas POPNAS Jakarta tahun 2013, medali emas East Borneo Open Taekwondo Championship di Samarinda tahun 2013, medali emas Wakilota Jayapura Cup tahun 2014, medali perunggu International Clubs Taekwondo Championship, di Ho Chi Minh City, Vietnam tahun 2015.
Tak hanya itu, Rendy juga mengukir medali perak Classic International Open Tackwondo Championship, Kuala Lumpur tahun 2015, medali perak Kukkiwon Cup Indonesia National Taekwondo Championship tahun 2015. Medali perak Taipei City Cup International Taekwondo Championship di China tahun 2016, medali emas dan pemain terbaik Kejuaraan Nasional Bupati Sleman Cup 2016.
Kemudian, prestasi medali emas Open Tournament Daegu Korean Taekwondo Association, trofi perak International Taekwondo President Cup Vietnam tahun 2017, medali emas dan pemain terbaik Paku Alam Cup International Taekwondo Championship tahun 2017, medali perunggu Classic International Open Taekwondo Championship Kuala Lumpur, medali emas WATA Open International Championship, Osaka – Japan tahun 2017, dan medali emas WATA Open Intercontinental Taekwondo Championship and International Clubs Taekwondo Championship, Sakai City tahun 2018.
Menjelang PON XX, Rendy kembali dipanggil bergabung dengan tim taekowondo Papua sejak Januari 2019 untuk masuk dalam pemusatan latihan (TC).
PON XX akan menjadi PON kedua Rendy bersama tim taekwondo Papua. Di PON keduanya itu, Rendy ingin mempersembahkan medali emas untuk tanah kelahirannya.
“PON XX adalah PON kedua saya sejak pertama kali di Riau tahun 2012. Yang pasti target saya untuk PON kali ini adalah medali emas. Karena saya mau berikan hadiah terbaik untuk tanah kelahiran saya sendiri,” ungkapnya.
Ketua Umum Pengprov Taekowondo Papua, Muhammad Musa’ad mengatakan timnya mematok target 3 medali emas pada PON XX. Target tersebut dinilai realistis jika mengacu pada hasil yang didapatkan atletnya selama mengikuti kejuaraan.
“Kalau dilihat dari beberapa kejuaraan-kejuaraan yang telah diikuti, kita berharap bisa meraih 3 atau 4 medali emas. Jadi harapan medali itu bisa didapat dari atlet-atlet yang kita unggulkan itu,” katanya. (*)
Editor: Edho Sinaga