Realisasi penerimaan pajak baru capai 61 persen

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Jayapura, Jubi – Kepala Kantor Pajak Pratama Jayapura Ardianto Nugroho mengungkapkan realisasi penerimaan pajak tahun ini di wilayahnya baru mencapai Rp1,780 Miliar dari 2,8 Triliun atau 61,79 persen. KPP Jayapura menargetkan, akhir tahun nanti realisasi pajak bisa mencapai 85 persen. Pada 2017 lalu,  realisasi penerimaan pajak KPP hanya 76 persen.

Diakuinya, pencapaian target di KPP cukup berat karena ada sejumlah faktor yang menyertai seperti rendahnya penerimaan belanja dari  bendahara pusat untuk APBN dan APBD, infrastruktur yang menggeliat karena keterlambatan melakukan lelang sehingga pekerjaan akan menumpuk dibulan Desember ini. Selain itu, inflasi di Papua yang tinggi mempengaruhi pemasukan dari PPn dari sektor konsumsi.

“Di KPP Pratama Jayapura ini backbone utama penerimaan adalah belanja bendahara APBN dan APBD, kedua konstruksi dan ketiga konsumsi, seperti perdagangan dan jasa keuangan tetap kita gali,” ujarnya.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Papua, Joko Supratikto mencatat, net outflow uang dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua pada triwulan III 2018 bersumber dari uang masuk sebesar Rp1,67 triliun, lebih sedikit dibandingkan dengan uang keluar yang tercatat sebesar Rp2,03 triliun. Dibandingkan dengan kondisi net outflow di triwulan III tahun 2017, kondisi pada triwulan III 2018 lebih rendah

“Pada triwulan IV 2018 pertumbuhan ekonomi Papua diperkirakan mengalami penurunan dan berada dikisaran (-5,2) – (-4,8) % (yoy). Dari sisi pengeluaran, perlambatan ekonomi disebabkan oleh penurunan ekspor LN Papua akibat penurunan hasil tambang Papua. Kemudian, dari sisi Lapangan Usaha, penurunan kinerja pertambangan ditengarai akan menyebabkan perlambatan tersebut. Namun demikian, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam akan tertahan oleh baiknya kinerja LU pertanian, kehutanan, dan perikanan serta LU konstruksi,” ujarnya.

Sementara itu dilihat secara keseluruhan tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Papua diperkirakan sebesar 11,26%-11,66% (yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 4,64% (yoy).

Secara umum pertumbuhan ekonomi Papua pada tahun 2018 didorong oleh peningkatan produksi tambang di Papua secara signifikan sejalan dengan mulai memasukinya tahap final pertambangan terbuka Grasberg di Kabupaten Mimika.

Di samping itu, percepatan pembangunan infrastruktur strategis di Papua turut mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018.(*)

Related posts

Leave a Reply