Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Balai Litbangkes Papua sempat kehabisan reagen pada Jumat (24/4/2020), sehingga tidak bisa melakukan tes realtime PCR spesimen para Pasien dalam Pengawasan Covid-19 di Papua. Pasokan baru reagen Covid-19 itu telah diterima Laboratorium Balai Litbangkes Papua pada Sabtu (25/4/2020).
Ketiadaan reagen dan tes realtime PCR itu membuat Laboratorium Balai Litbangkes Papua tidak bisa mengonfirmasi kasus baru positif korona pada Sabtu. Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Papua, dr Silwanus Sumule SpOG menyatakan tes realtime PCR baru mulai berjalan lagi pada Sabtu pukul 13.00 WP.
“Kemarin ada beberapa reagen yang berkurang sehingga kami tidak dapat melakukan pemeriksaan. Tetapi reagen sudah masuk pagi tadi dan baru dilakukan pemeriksaan sekitar pukul 13.00. Hasilnya akan keluar sekitar pukul 21.00-22.00 malam ini. Besok bisa dilaporkan jika ada hasil yang positif,” kata Sumule pada Sabtu.
Sumule menyatakan pada Sabtu pukul 19.00, tidak terkonfirmasi adanya kasu baru positif korona, sehingga jumlah kasus positif korona di Papua tetap 137 kasus. Dari jumlah itu, sejumlah 92 pasien positif korona masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Papua. Sejumlah 38 pasien telah dinyatakan sembuh, dan tujuh pasien lainnya meninggal.
Kepala Balai Litbangkes Papua, dr Antonius Oktavian mengatakan pihaknya sudah memesan reagen jauh-jauh hari, namun sempat kehabisan reagen pada Jumat. Antonius menyatakan bantuan reagen Covid-19 telah tiba pada Sabtu pagi, dan akan cukup untuk melakukan pemeriksaan 1.000 spesimen Pasien dalam Pengawasan (PDP).
“Tadi pagi yang datang banyak, cukup untuk sekitar 1000 reaksi. Dan yang akan datang minggu depan lebih banyak lagi, bisa untuk 1,5 bulan,” kata Antonius.
Kehabisan reagen yang dibutuhkan untuk mengonfirmasi kasus infeksi virus korona dialami beberapa laboratorium jejaring laboratorium pemeriksaan Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia. Reagen adalah cairan yang digunakan untuk mendeteksi infeksi virus korona melalui proses kimia.
“Seperti kata Presiden, reagen di mana-mana habis. Kita cari ke mana-mana sulit. Tapi beruntung, kita hanya setop sehari. Reagen yang datang hari ini bantuan Pemprov Papua dan bantuan [pemerintah] pusat. Dan akan datang lagi yang Litbangkes Papua pesan, juga [yang] Dinas Kesehatan Papua pesan,” katanya.
Walau memiliki wilayah kerja hingga ke Papua Barat, selama ini Laboratorium Balai Litbangkes Papua lebih banyak memeriksa spesien PDP dari PDP yang dirawat di berbagai rumah sakit di Papua. “Papua Barat sepertinya kesulitan mengirim [spesimen PDP mereka] ke Jayapura. Kami sempat menerima sampel dari Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Kebetulan ada pesawat yang masuk ke sana, mereka titip ke Jayapura,” jelasnya.
Di Jakarta, juru bicara pemerintah untuk urusan Covid-19, Achmad Yurianto menyatakan pada Sabtu telah terkonfirmasi 396 kasus baru positif korona, sehingga jumlah kasus positif korona mencapai 8.607 kasus. Selain itu pada Sabtu ada 40 pasien positif korona yang telah sembuh, sehingga jumlah pasien sembuh bertambah menjadi 1.042 orang. Sejumlah 31 pasien positif korona meninggal pada Sabtu, sehingga jumlah pasien positif korona meninggal bertambah menjadi 720 orang.
Jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) menjadi 206.911 orang dan PDP menjadi 19.084 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 280 kabupaten/kota di Tanah Air.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G