Rakyat Rusia akan turun ke jalan tuntut pembebasan aktivis

Papua, demonstran
Ilustrasi protes demontrasi, pixabay.com
Ilustrasi protes demontrasi, pixabay.com

Para tahanan politik itu ditangkap aparat saat mereka menggelar demonstrasi yang menentang dikeluarkannya sejumlah kandidat oposisi pada pemilihan umum daerah.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Moskow, Jubi – Pimpinan kelompok oposisi pemerintah Rusia memperkirakan ribuan orang akan turun ke jalan menuntut aparat membebaskan sejumlah demonstran yang ditahan karena punya pandangan berseberangan dengan penguasa.

Para tahanan politik itu ditangkap aparat saat mereka menggelar demonstrasi yang menentang dikeluarkannya sejumlah kandidat oposisi pada pemilihan umum daerah. Unjuk rasa itu juga digelar guna meminta penjelasan pemerintah terkait dugaan aksi brutal kepolisian terhadap para demonstran.

Beberapa demonstran yang ditahan telah menerima vonis penjara hingga empat tahun, sementara sisanya didakwa bersalah melakukan tindak kekerasan terhadap anggota kepolisian. Bagi sejumlah warga Moskow, tuntutan penegak hukum berlebihan, dan hukuman tersebut memicu aksi protes masyarakat yang cukup jarang terjadi.

Baca juga : Rusia Kritik AS terkait sengketa Huawei

AS dan Rusia berencana rundingkan pembatasan senjata nuklir Kim Jong Un tiba di Rusia siap bertemu Putin

Meski demikian pengadilan membebaskan satu orang dengan jaminan, serta menarik tuntutan dari seorang pengunjuk rasa lainnya.

Para oposisi menilai putusan pengadilan merupakan strategi negara di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin, menghindari tuntutan publik yang lebih luas. Tak hanya itu, beberapa pihak menilai keputusan pengadilan diduga jadi cara menekan tahanan lain yang belum dibebaskan.

“Jika ada 50 ribu orang yang ditahan, mereka harus membebaskan semuanya,” kata politisi oposisi pemerintah, Leonid Volkov, dalam unggahannya di Twitter.

Kantor Walikota Moskow dikabarkan mengizinkan unjuk rasa digelar di kota pada Minggu ini. Namun bagi sejumlah pihak menilai  izin itu menjadi tanda aparat tidak akan menangkap pengunjuk rasa secara masif sebagaimana aksi sebelumnya.

Rangkaian unjuk rasa mulai berlangsung di Moskow pada Juli, di saat puluhan kandidat dari kelompok oposisi tidak diperbolehkan mencalonkan diri pada pemilihan Dewan Kota Moskow pada 8 September dengan dalih masalah administratif. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply