Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura,Jubi – Musje Werror asal Kabupaten Nabire, Papua telah ditunjuk menjadi Direktur Utama Tambang Ok Tedi di Provinsi Barat, Papua New Guinea. Penunjukan ini berdasarkan hasil rapat tahunan umum Oke Tedi Mining Limited 2019 yang dilakukan pada 22 Mei 2020. Ketua Ok Tedi Limited, Sir Moi Avei, KBE yang mengumumkan penunjukan Musje Werror sebagai MD/CEO dari Ok Tedi Mining.
Dia mengatakan setelah Rapat Umum Tahunan Ok Tedi Mining Limited 2019 yang diadakan pada 22 Mei 2020, maka pihaknya mengumumkan bahwa penunjukan Musje Werror sebagai MD / CEO dari Ok Tedi Mining Limited dan mulai bekerja efektif pada 1 Juni 2020.
“Dia akan menggantikan Peter Graham yang telah berperan sejak Mei 2015,”katanya sebagaimana dilansir looppng.com, Rabu (27/5/2020).
Musje Werror sendiri bukan orang baru di perusahaan tambang Ok Tedi karena telah bekerja selama 30 tahun melalui skema pengembangan pascasarjana perusahaan. Putra pertama dari pasangan Moses Werror dan Suster Rumainum ini telah mengambil peran cukup lama dan paling senior di perusahaan tambang Ok Tedi, sehingga mencapai jabatan saat ini sebagai Wakil CEO dan Manajer Umum Hubungan Eksternal.
Mr Werror telah memainkan peran utama dalam pengelolaan hubungan masyarakat di Provinsi Barat, PNG. Selain itu dia juga menjabat sebagai Ketua Yayasan dan Ketua Pengembangan Ok Tedi serta Otoritas Kesehatan Provinsi Barat. Dia juga anggota dewan dari Kamar Tambang dan Minyak PNG.
Setelah menyelesaikan Senior High School di Madang, ia memperoleh gelar sarjana science di University of PNG dan gelar Magister Administrasi Bisnis dan Akuntasi Profesional dari Divine Word University.
Dengan pengalihan 67% kepemilikan saham Negara di OTML ke Kumul Minerals Holdings Limited sekarang disetujui, Mr Graham akan mengambil peran Ketua dan Penjabat Direktur Pelaksana, Kumul Minerals Holdings Limited secara penuh waktu untuk memajukan pengembangan pertambangan nasional perusahaan
Ok Tedi tambang terbuka
Tambang ini termasuk penghasil tembaga dan emas di tambang terbuka (open pit mining) di Provinsi Western Papua, PNG di dekat hulu Sungai Ok Tedi di Pegunungan Bintang di Distrik Fly Utara, Papua New Guinea. Letak tambang ini berdekatan pula dengan Kabupaten Pegunungan Bintang di Provinsi Papua.
Tambang ini dioperasikan oleh Ok Tedi Mining Limited (OTML), yang sebagian besar dimiliki oleh PNG Sustainable Development Program Limited (PNGSDPL). Pada 2013 perusahaan telah dinasionalisasi oleh Pemerintah Papua Nugini dalam tindakan kontroversial. Sebelum tahun 2002, mayoritas dimiliki oleh BHP Billiton , perusahaan pertambangan terbesar di dunia sejak merger pada tahun 2001.
Terletak di daerah terpencil PNG, di atas 2.000 m (6.600 kaki) di Gunung Fubilan , di daerah dengan curah hujan tinggi dan sering terjadi gempa bumi, pengembangan tambang menimbulkan tantangan serius. (*)