Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Tercatat 22 tentara India tewas saat bentrok dengan pemberontak Maois di hutan pedalaman, di Negara Bagian Chhattisgarh. Kepolisian mengatakan setidaknya 30 personel keamanan lainnya juga ikut terlibat dalam baku tembak selama empat jam pada Sabtu, (3/4/2021) akhir pekan lalu.
“Operasi militer akan terus diperketat,” kaya Wakil Inspektur Jenderal Kepolisian, Om Prakash Pal, yang memimpin operasi melawan kelompok Maois.
Baca juga : Bentrok tentara India dan China tiga jiwa melayang
Lagi, pasukan khusus India tewas dalam bentrokan dengan tentara China
Konflik India dan Pakistan semakin memanas
Bentrokan bermula ketika sekitar 400 anggota Maois yang dilengkapi dengan senapan otomatis serta granat menyerbu operasi militer polisi di distrik Bijapur. Pal mengatakan Maois juga mengalami kerugian akibat bentrokan, hal itu dibuktikan media lokal yang memperlihatkan para militan membawa sejumlah jasad kerabat mereka yang gugur.
“Mereka pasti mencoba memperkuat diri mereka sendiri tetapi pasukan keamanan memberikan banyak tekanan pada mereka. Sekarang kekuatan mereka terbatas hanya pada sedikit wilayah. Di wilayah inti mereka menyusut dengan sangat cepat,” kata Pal kepada Reuters.
Sejumlah ahli pertahanan menganggap aparat India harus bisa lebih siaga dalam strategi dan sumber daya untuk melawan serangan Maois sebab dalam bentrokan terakhir para pemberontak menggunakan senapan AK-47, peluncur roket, dan pematik granat otomatis.
Maois atau Naxals merupakan kelompok pemberontak yang telah berperang menentang pemerintah sejak beberapa dekade terakhir. Maois mengklaim berjuang untuk rakyat miskin yang terbengkalai di tengah pembangunan ekonomi India. Kelompok Maois menganggap pemerintah India sebagai ancaman keamanan dan berbasis di Chhattisgarh.
Sedangkan Chhattisgarh, merupakan salah satu negara bagian India yang maju serta memiliki 28 jenis sumber daya alam, termasuk berlian dan emas. Wilayah itu juga menyimpan 16 persen cadangan batu bara India dan memiliki cadangan besi dan bauksit. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol