Papua No. 1 News Portal | Jubi
Honiara, Jubi – Pemilih yang terlibat dalam pemilu pekan lalu di Kepulauan Solomon, diingatkan bahwa tanggung jawab mereka sebagai rakyat tidak berhenti saat memasukkan surat suara dalam kotaknya.
Hampir tiga perempat dari anggota parlemen (MP) yang menjabat di periode sebelumnya, kembali terpilih lagi ke parlemen setelah pemilu, Rabu lalu, dan upaya negosiasi dalam rangka pembentukan pemerintah yang baru telah dimulai oleh MP terpilih, untuk membentuk kedua kubu.
LSM Transparency Solomon Islands (TSI) Kepulauan Solomon mendesak semua pemilih untuk meminta pertanggungjawaban dari perwakilan mereka yang baru terpilih. CEO organisasi nonpemerintah itu, Ruth Liloqula, menerangkan kalau pemilih perlu menyadari, mereka juga memiliki pertanggung-jawaban yang sama dengan para perwakilan atas tindakan pemimpin-pemimpin itu, sebagaimana mereka telah mengambil tanggung jawab saat memilih para pemimpin.
“Negara ini hanya dapat berubah jika kita semua bersama-sama berupaya untuk membuat perubahan itu,” tegas Liloqula.
“Suara kalian adalah suara kalian, dan hanya kalian yang bisa memutuskan pilihan kalian, tetapi setelah menyerahkan surat suara itu, tanggung jawab kalian tidak berakhir di situ, itu baru saja dimulai,” katanya lagi.
“Kalian juga perlu menggunakan hak itu untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin, demi Kepulauan Solomon,” tambahnya.
Sementara itu, saat proses perembukan antar-MP untuk membentuk pemerintahan berikutnya semakin sengit di ibu kota, Honiara, sebuah koalisi tampaknya mulai terbentuk di sekitar Kandere, di mana sebuah partai besar dalam pemerintahan koalisi sebelumnya berbasis.
Partai Demokrat Kepulauan Solomon (Solomon Islands Democratic Party; SIDP) adalah satu-satunya partai lain yang berhasil lolos dari pemilu ganas itu, dengan setidaknya delapan MP terpilih.
SIBC Online, badan penyiaran publik Kepulauan Solomon, melaporkan hanya dua perempuan yang terpilih dari dua puluh lima kandidat perempuan yang mencalonkan diri. Keduanya adalah Lanelle Tanangada dari dapil Gizo/Kolombangara, dan Freda Tuki dari dapil VATUD, kedua juga merupakan anggota parlemen nasional ke sepuluh dan juga terpilih dalam pemilu sebelumnya pada 2014. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo