Roma, Jubi/Antara/Xinhua – Puluhan migran Afrika yang berusaha menyeberang ke Italia dikhawatirkan tewas di laut di sebelah selatan Pulau Sisilia, kata para penyintas yang dibawa ke Pantai Sisilia pada Selasa (4/5).
Menurut saksi mata yang dikutip organisasi non-pemerintah Save the Children, kecelakaan mematikan terjadi tak lama setelah dua perahu migran diselamatkan oleh Angkatan Laut Italia.
“Mereka mengatakan ada dua perahu, satu di antaranya menghadapi masalah yang tidak jelas. Akibatnya ialah banyak orang jatuh ke laut, tapi mereka tak bisa berenang,” kata Giovanna Di Benedetto, wanita Juru Bicara Save the Children, kepada stasiun televisi Rai.
Menurut rekonstruksi pertama, mungkin ada sebanyak 40 korban dalam bencana baru tersebut. Itu adalah yang paling akhir dari serangkaian peristiwa serupa yang telah merenggut nyawa 3.500 migran dalam upaya untuk melintasi Laut Merah tahun lalu, kata Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).
Para penyintas itu adalah bagian dari satu kelompok hampir 200 migran yang dibawa ke Sisilia pada Selasa pagi oleh kapal peti kemas, Zeran—yang juga mengangkut mayat lima korban yang ditemukan.
Dalam satu peristiwa kapal karam pada April, sebanyak 800 orang dikhawatirkan telah tewas-tenggelam setelah perahu mereka yang dipenuhi pengungsi terbalik di perairan internasional di sebelah selatan Sisilia.
Kedatangan demikian banyak migran tersebut telah berlangsung terus dalam beberapa hari belakangan; ribuan migran diselamatkan di sebelah selatan Sisilia, kata Angkatan Laut Italia.
Selama satu operasi penyelamatan, seorang wanita Nigeria dilaporkan melahirkan bayi perempuan, setelah ia diselamatkan oleh kapal Angkatan Laut Italia yang membawa seorang bidan, yang membantu ibu baru itu selama beberapa jam. (*)