Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Sebanyak 20 bangunan dilaporkan rusak akibat ledakan yang terjadi di pusat kota Nashville, Amerika Serikat saat Natal, Jumat (25/12/2020) kemarin. Ledakan tersebut juga melukai tiga orang yang langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.
AFP melansir pada Sabtu (26/12/2020), ledakan tersebut merusak 20 bangunan, termasuk etalase toko dan jalanan. Selain itu, pecahan kaca, ranting pohon, dan batu bata berhamburan di area yang dipenuhi oleh pertokoan, restoran, dan bar tersebut.
Baca juga : Sri Lanka tangkap warga Suriah terkait teror bom
Teror Jeddah, ISIS : protes karikatur nabi
Bom bunuh diri menyasar Wapres Pakistan tewaskan warga
Meskipun ledakan tersebut menghancurkan jendela bangunan dan pohon di sekitar, namun sepertinya diperhitungkan untuk tidak merenggut korban jiwa. Sebab, saat meledak kota tersebut sebagian besar sepi karena masih dini hari dan merupakan libur Hari Raya Natal.
Dalam laporannya, polisi mengatakan menemukan rekaman peringatan bom dari sebuah mobil yang terparkir. Sebuah rekaman pesan, diputar dari motorhome atau recreational vehicle (RV), memperingatkan bahwa sebuah bom akan meledak dalam waktu 15 menit. Para saksi mengatakan bahwa rekaman peringatan bom itu diucapkan oleh suara wanita.
“Evakuasi sekarang. Ada bom. Ada bom di dalam kendaraan ini dan akan meledak,” kata salah satu saksi menirukan suara rekaman tersebut.
Dalam gambar yang beredar di media sosial, asap hitam tebal mengepul dari RV yang terbakar. Tidak tampak jelas apakah ada orang di dalam RV ketika meledak.
Setelah mendengar laporan rekaman tersebut, petugas sempat melakukan evakuasi pada warga di sekitar area dengan melakukan pemeriksaan dari pintu ke pintu. Seorang pejalan kaki sedang menuju kendaraan sebelum ledakan, tetapi polisi mengarahkannya ke arah yang berbeda sehingga menyelamatkan warga tersebut.
Ledakan itu membuat seorang petugas polisi tersungkur ke tanah dan menyebabkan petugas lain kehilangan pendengaran.
Baik Presiden Donald Trump dan Presiden terpilih Joe Biden, mendapatkan laporan jika insiden tersebut sedang diselidiki oleh FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS.
“Ini tampaknya merupakan tindakan yang disengaja. Penegak hukum menutup jalan-jalan pusat kota saat penyelidikan berlanjut,” ujar Departemen Kepolisian Metro Nashville dalam Twitter resmi mereka.
Tercatat Ledakan tersebut cukup besar hingga dirasakan beberapa kilometer jauhnya dan terjadi di dekat fasilitas AT&T, sebuah perusahaan telekomunikasi. Akibatnya, terjadi gangguan pada layanan telekomunikasi perusahaan.
“Layanan untuk beberapa pelanggan di Nashville dan daerah sekitarnya mungkin terpengaruh oleh kerusakan fasilitas kami akibat ledakan pagi ini,” ujar perusahaan tersebut. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol