Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Puluhan anggota koperasi yang lebih banyak didominasi oleh mama-mama Papua, mendatangi Kantor Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Merauke, sekaligus mendesak kepada tiga pengurus koperasi yakni Baltasar Sinim, Elias Binimcof, serta Gedruda agar mengembalikan dana koperasi senilai Rp180 juta yang telah digunakan untuk kepentingan pribadi.
Ketua TKBM Pelabuhan Merauke, Bapset Buer, kepada wartawan, Senin (13/5/2019), menjelaskan permasalahan penyalahgunaan uang koperasi itu terjadi tahun 2018 silam.
“Saya masih memberikan kesempatan kepada tiga pengurus koperasi agar mengembalikan uang itu. Hanya saja tak direspons secara baik,” ujarnya.
Dikatakan, total dana koperasi seluruhnya adalah sekitar Rp192 juta. Namun ketiga pengurus baru mengembalikan Rp10 juta. Sedangkan sisanya sampai sekarang tak kunjung direalisasikan.
Koperasi dimaksud, demikian Buer, tidak lain menjual berbagai kebutuhan masyarakat. Sayangnya, ketika barang-barang mulai habis terjual, pengurus tak belanja lagi.
“Jadi begitu barang habis, uangnya juga habis. Sehingga tidak jelas pemanfaatan. Akibatnya, koperasi mati dan tak beroperasi,” tegasnya.
Dikatakan, sampai sekarang jumlah anggota TKBM yang bekerja di Pelabuhan Merauke sebanyak 280 orang. Kebanyakan yang datang melakukan aksi protes ini adalah isteri mereka dan keluarganya, karena masuk dalam anggota koperasi.
Lebih lanjut Buer mengatakan pihaknya akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan ketiga pengurus ke Polres Merauke, lantaran telah melakukan penggelapan.
“Ya, ini adalah hak anggota dari koperasi TKBM, sehingga tetap saya perjuangkan. Kalau tak ada inisiatif mengembalikan secepatnya, proses hukum akan berjalan,” ujarnya.
Kasat Shabara Polres Merauke, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Theodorus Tawaru, bersama belasan anggotanya melakukan pengamanan saat puluhan masyarakat mendatangi Kantor TKBM.
“Kami menjalankan tugas pengamanan. Sejauh ini, tak ada aksi berlebihan yang dilakukan. Warga yang datang hanya meminta agar ketiga pengurus koperasi mengembalikan dana dengan nilai sangat besar itu,” katanya. (*)
Editor: Dewi Wulandari
