Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Bidang Pengumpulan dan Pengelolaan Data (Pullata) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Willem D. Karetji, mengatakan bahwa Pullata KONI Papua kini tengah melakukan tahapan pendataan entry by name Panitia Besar PON XX Papua. Pendataan dilakukan sejak bulan Mei hingga tanggal 1 Agustus 2021.
Kata dia, proses tahap pertama yakni entry by number sudah selesai. Saat ini sedang memasuki tahap kedua untuk seluruh provinsi yakni entry by name.
‘’Tahap I (pertama) entry by number sudah selesai kita lakukan. Sedangkan yang sekarang adalah tahap II (dua) yakni entry by name seluruh provinsi. Tahap dua ini akan berakhir 1 Agustus 2021,’’ ujar Karetji dalam rilis yang diterima awak Jubi, Rabu (30/6/21).
Karetji menjelaskan tahapan entry by name tersebut dilakukan dalam rangka mempersiapkan dan mengumpulkan data cabang olahraga (cabor) guna melengkapi data atlet, ofisial, dan pelatih.
“One on one atau One on one meeting (03M) kita lakukan tanggal 28 Juni hingga 2 Juli 2021 di ruang kantor KONI Papua,’’ jelasnya.
Karetji menambahkan 03M di dalamnya termasuk nomor pertandingan, nomor punggung, kebutuhan atlet dan lain-lain. Ia pun mengimbau agar masing-masing cabang olahraga sudah harus menyiapkan data yang diminta untuk dimasukkan dalam SIM PON.
‘’Oleh karena itu, saya minta cabor-cabor yang hendak di data harus menyiapkan data-data yang diminta untuk dimasukan dalam SIM PON,’’ imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kegiatan penghimpunan data ini untuk kepentingan nasional, sebagai database olahraga berprestasi.
‘’Sampai hari ini jumlah cabor yang telah menyerahkan data ke Pullata sebanyak 24 cabor,’’ ungkapnya.
Baca juga: Peliput Peparnas Papua harus paham 12 cabor yang dipertandingkan
Perihal tersebut, Wakil Ketua Bidang Pullata KONI Papua, Davis Kambuaya, minta cabor-cabor harus super proaktif, karena data tersebut sangat penting sebagai akses dari setiap atlet dan ofisial untuk mendapatkan ID Card sebagai akses bertanding di lapangan.
Ia menegaskan tanpa ID Card, atlet dan ofisial tak akan bisa masuk ke arena lapangan.
‘’Jadi ID Card ini sebagai keabsahan masuk lapangan untuk atlet saat akan bertanding dan pelatih mendampingi atlet saat bertanding,’’ tandasnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari