Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Nabire, Jubi – PT. Jati Dharma Indah Plywood Industries (JDIPI) Kabupaten Nabire, menggelar konsultasi publik hasil identifikasi Nilai Konservasi Tinggi (NKT) pada wilayah konsesi/kerja yang dimiliki seluas 139.470 Hektar.
Identifikasi NKT tersebut dilakukan oleh PT. Wana Aksara sebagai konsultan, dari hasil pemaparan ada 20.859 hektar kawasan yang bernilai konservasi tinggi yang harus dilindungi, atau sekitar 14,96 persen dari luasan konsesi.
Manager Camp. PT. JDIPI Nabire, Sulatko Ernanto, mengatakan bahwa konsultasi publik tersebut guna mendapat masukan dari para tokoh adat, KSDA, Dishut Papua, Litbang Manokwari, LSM mengenai hasil identifikasi.
"Ini kan bari identifikasi kami sepihak, kami masih menerima masukan apabila memang ada yang kami lewatkan, akan kami revisi dan kami patenkan," katanya di Nabire Kamis (6/10/2016),
Intinya lanjut dia, PT. JDPI ingin menjaga, melindungi, melestarikan hewan dan tumbuhan, kebutuhan pokok dan budaya masyarakat akan hutan di area konsesi.
"Kami melakukan penebangan pohon dengan sistem RIL (Reduce Impact Logging), untuk memberikan resiko dampak terhadap lingkungan yang sangat kecil," jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Seksi Konservasi dan Jasa Lingkungan Dinas Kehutanan Provinsi Papua, John Moesieri, mengapresiasi keterbukaan NKT yang dilakukan oleh PT. JDIPI Nabire.
Karena menurutnya tidak semua perusahaan kayu berani membuka informasi tersebut. (*)