Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Jayapura, Jubi – Setelah menggelar Liga 3, Asprov PSSI Papua segera memutar kompetisi Liga U-15, U-17 dan sepak bola putri (Galanita).
"Untuk U17 dan U15 ini sampai dengan saat ini baru ada dua daerah yang menyatakan kesiapan.. Namun kita belum rapat membicarakan kapan waktu pelaksanaan dan mekanisme penyelenggaraannya seperti apa," kata wakil ketua Asprov PSSI Papua, Rocky Bebena.
Rocky menginformasikan untuk jenjang U15 bisa diikuti sekolah sepak bola (SSB), sementara untuk U17 wajib dikuti klub dan asosiasi PSSI kabupaten/kota.
Saat workshop shoop bulan April lalu terkait kompetisi di kalender 2017 bahwa sistim yang digunakan sama seperti kompetisi di liga 3. Apakah sistem kandang dan tandang (home and away).
"Atau kita pakai home turnamen dua kali ketemu. Dan jumlah pertandingan juga sama 14, tetapi kita lihat berapa jumlah peserta yang ikut nanti. Kalau peserta kita tidak sampsi 10, dibawah itu, ya kita sesuaikan dengan peserta," bebernya.
Sekretaris Persipura ini menyampaikan, mudah-mudahan lebih banyak peserta atau tim sehingga tidak keluar dari regulasi. Ia melihat seperti di Kalimantan Selatan, NTT bahkan di Jambi dan termasuk di Jawa Barat baru bulan ini mereka menggelar liga 3.
"Ada beberapa pemain kita juga yang kebetulan selesai dari liga 3 ini mereka ikut ke liga 3 di Jawa Barat, secara prosedur itu diperbolehkan tapi hanya satu kali proses pindah dalam satu musim kompetisi untuk jenjang level kompetisi amatir yang berjalan," ungkap Rocky.
Rocky menambahkan, tidak ada batasan bagi pemain atau klub yang mendaftar sebagai anggota PSSI. Tetapi menurutnya harus menjamin keikutsertaan tim sampai selesai kompetisi. Bahkan kata Rocky kalau tim itu juara mewakili tingkat nasional ke tingkat regional bahkan ke tingkat nasional harus siap.
"Saya harapkan jangan berpikir bahwa ini sebuah turnamen. Karena ini kompetisi resmi yang nantinya masanya bukan hanya selesai langsung kita selesai di Papua. Baik itu manajer, pelatih dan juga pengurus tim itu yang pertama dipikirkan ialah finansialnya. Kalo finansialnya cukup lebih bagus ikut, kalo tidak lebih bagus berhenti," katanya. (*)