Papua No. 1 News Portal | Jubi
Denpasar, Jubi – Menjemen Bandara Ngurah Rai bolehkan pria bertato dan tindik ikut seleksi security. Kebijakan itu mempertimbangkan adat istiadat daerah setempat.
“Dengan mempertimbangkan adat istiadat daerah setempat. Tenaga penunjang yang saat ini memiliki tato atau tindik yang merupakan bagian dari budaya masyarakat sepanjang masih dalam batas kewajaran itu tetap dapat mengikuti proses seleksi sesuai ketentuan,” kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Herry AY Sikado, dikutip dari CNN Indonesia, Jum’at, (26/11/2021).
Baca juga : 4960 pekerja migran telah kembali melalui Bandara Ngurah Rai
Ini dampak erupsi gunung raung terhadap penerbangan di Bandara Banyuwangi
Sejumlah penumpang tujuan Jakarta di Bandara Minangkabau batal terbang
Bandara Ngurah Rai perpanjang kontrak sejumlah tenaga operasional yang dikelola PT Angkasa Pura Supports. Namun sebelumnya beredar mengenai pemutusan kontrak dan terancam dipecatnya tenaga pengamanan atau security Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, serta syarat terkait mereka yang bertato dan bertindik.
Harry mengklarifikasi bahwa pernyataan soal syarat seleksi kembali itu bukanlah hal yang baru bagi tenaga penunjang, termasuk security di lingkungan AP I. “Persyaratan tersebut, sudah berlaku sejak lama di lingkungan Angkasa Pura I,”kata Harry menambahkan.
Kondisi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sudah mulai ramai karena wisatawan terus beranjak bangkit membuat kebutuhan pekerja juga mulai meningkat. Meksi diakui kondisi pandemi Covid-19 belum berakhir yang menyebabkan mobilitas masyarakat belum sama seperti sebelum pandemi atau pada tahun 2019 dan tahun-tahun sebelumnya.
Sedangkan kebutuhan operasional sudah mulai meningkat dan kondisi perusahaan sudah mulai membaik, maka mereka yang tidak lolos seleksi saat ini bisa menjadi prioritas dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
“Kami berupaya bertahan pada situasi sulit akibat tekanan pandemi yang telah berlangsung hampir dua tahun dan belum dapat dipastikan kapan kondisi ini berakhir,”katanya. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol