Pria beragama minoritas ini kembali menjabat menteri di Inggris

Pria muslim Papua
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Sajid Javid, seorang berkeyakinan muslim ditunjuk menjadi menteri kesehatan menggantikan Matt Hancock. Hal ini menjadikan Javid sebagai menteri kesehatan muslim yang selama ini menjadi keyakinan minoritas di negara itu. Daily Sabah, Minggu, (27/6/2021) menyebut penunjukkan Javid menjadi salah satu sejarah kementerian kesehatan Inggris.

Read More

Javid sebelumnya mengundurkan diri sebagai menteri keuangan tahun lalu setelah dia menolak memecat penasihat politiknya seperti yang diminta oleh Boris Johnson.

Baca juga : Menteri LH Brazil mundur saat dituding terlibat pembalakan liar Amazon 

Catatkan sejarah AS, suku asli Amerika jadi menteri Biden  

Menteri Filipina disuntik vaksin Covid-19 tanpa persetujuan badan pengawas obat

Adapun Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengundurkan diri pada Sabtu setelah muncul gambar dia melanggar aturan virus corona dengan memeluk dan mencium stafnya yang sudah menikah. Ia telah meminta maaf perbuatannya namun insiden kadung membuat marah rekan-rekan serta masyarakat yang telah hidup di bawah penguncian.

Hancock mengirim surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Boris Johnson setelah surat kabar The Sun menerbitkan foto-fotonya yang sedang berpelukan dan berciuman dengan stafnya.

Hancock telah menjadi pusat perjuangan pemerintah melawan pandemi, secara rutin muncul di televisi dan radio untuk memberi tahu orang-orang agar mengikuti aturan ketat untuk menahan virus.

Namun, dia sudah mendapat kecaman karena penanganan Covid-19 di Inggris. “Kami berutang kepada orang-orang yang telah berkorban begitu banyak dalam pandemi ini ketika kami mengecewakan mereka seperti yang telah saya lakukan dengan melanggar pedoman,” katanya dalam surat itu.

Johnson menjawab bahwa dia menyesal menerimanya. “Anda harus sangat bangga dengan pekerjaan anda. Saya berterima kasih atas dukungan anda dan percaya bahwa kontribusi anda untuk pelayanan publik masih jauh dari selesai,” kata PM Inggris itu. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply