Papua No.1 News Portal | Jubi
Koror, Jubi – Presiden Palau, Surangel Whipps Jr, mengatakan bahwa meskipun negara-negara Mikronesia menyambut baik permintaan maaf yang disampaikan oleh Forum Kepulauan Pasifik (PIF), sub-wilayah tersebut akan tetap melanjutkan langkah meninggalkan PIF kecuali ada perubahan nyata yang dilakukan.
“Saya minta maaf untuk apa. Jadi permintaan maaf harus disertai dengan solusinya. Saya berasumsi akan ada perbaikan,” tuturnya.
Solusi yang dia katakan adalah agar Sekretaris Jenderal PIF yang baru, Henry Puna, mundur dan membiarkan Gerald Zackios, calon sekjen yang diajukan Mikronesia untuk mengambil jabatan itu.
“Jadi itulah yang saya harapkan, dan bahwa kita bergerak maju ke arah itu. Jika ingin Mikronesia tetap di dalam, Puna harus keluar, jika Puna masih di dalam, Mikronesia keluar,” tegas Whipps dalam sebuah wawancara.
Presiden Federasi Mikronesia (FSM), David Panuelo, ketika diwawancarai Radio ABC Australia mengatakan pengunduran diri dari negara-negara Mikronesia akan tetap dilanjutkan.
Panuelo mengatakan keputusan untuk mundur dari PIF masih tetap mereka pegang, tetapi “jalan ke depannya akan sangat positif.”
“Pendirian kami tetap sama tapi dialog akan terus berlanjut, dan oleh karena itu pada Mei ini saya yakin kami akan melakukan kajian ulang yang jauh lebih mendalam,” ujarnya.
Permintaan maaf tersebut disampaikan dalam dialog politik PIF, Troika Plus, yang dilaksanakan pada 26 April lalu.
Pemimpin-pemimpin Mikronesia yang hadir pada pertemuan itu – Presiden Nauru, Lionel Aingimea, dan Presiden FSM, Panuelo, menerima permintaan maaf dari Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, Perdana Menteri sementara Samoa Tuilaepa Sailele Malielegaoi, Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama, serta Sekretaris Jenderal PIF Dame Meg Taylor.
Dalam sebuah pernyataan dari pemerintah Nauru, disebutkan bahwa para pemimpin Pasifik ‘menyatakan penyesalan yang mendalam’ atas penanganan pemilihan sekjen PIF kemarin dan ‘mengakui bahwa situasi itu dapat ditangani dengan cara berbeda dan lebih baik.’
Ketua PIF dan Perdana Menteri Tuvalu, Kausea Natano, mengungkapkan kesedihannya atas konflik yang terjadi saat ini dan mengingatkan para pemimpin bahwa dialog itu untuk mendengarkan keprihatinan presiden-presiden Mikronesia dan untuk menjaga solidaritas. (Island Times/Pacnews)