Kemungkinan bisa memunculkan persaingan baru dalam senjata nuklir.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Munich, Jubi – Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier secara tidak langsung menyindir Presiden AS Donald Trump pada Jumat (14/2/2020) dengan menuduh Washington, China dan Rusia membuat masyarakat global kehilangan kepercayaan dan merasa tidak aman karena berlomba-lomba menjadi kekuatan besar. Kecenderungan perlombaan itu, menurut dia, kemungkinan bisa memunculkan persaingan baru dalam senjata nuklir.
Dalam pidato pembukaan di Konferensi Keamanan Munich tahunan, Steinmeier menyesalkan pendekatan yang dijalankan tiga kekuatan besar itu pada urusan internasional dan, tanpa menyebut Trump, membuat masalah dengan sumpahnya “membuat Amerika hebat lagi”.
“Ungkapan ‘Hebat lagi’, bahkan dengan mengorbankan tetangga dan mitra,” kata Steinmeier ketus.
Baca juga : Prancis dan Jerman sambut pertukaran tahanan di Ukraina
Jerman rayakan 30 tahun robohnya tembok Berlin
Steinmeier yang sebelumnya menjabat mantan menteri luar negeri dari partai Sosial Demokrat, dinilai sangat berpengaruh dan paham benar kondisi luar negeri .
Sebagai menteri luar negeri pada 2014, Steinmeier merupakan sosok penting di balik “konsensus Munich”, yaitu ketika para pemimpin Jerman mengatakan Berlin siap memikul lebih banyak tanggung jawab dalam urusan global.
Steinmeier menekankan lagi tekad itu, tapi tidak sebelum ia mengeluhkan pendekatan kebijakan luar negeri Rusia, China dan Amerika Serikat.
“Rusia… sekali lagi telah membuat kekuatan militer dan pergeseran perbatasan yang diwarnai kekerasan di kawasan Eropa sebagai sarana politik,” katanya dalam teks pidato yang akan dibagikan pada pembukaan konferensi.
China … hanya menerima hukum internasional secara selektif, yang tidak bertentangan dengan kepentingannya sendiri,” kata Steinmeier. “Dan sekutu terdekat kita, Amerika Serikat, di bawah pemerintahan sekarang, menolak gagasan komunitas internasional.”
Hasilnya adalah “lebih banyak ketidakpercayaan, lebih banyak persenjataan, lebih sedikit keamanan…sepanjang jalan menuju perlombaan senjata nuklir baru,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol