Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang “penerapan prinsip-prinsip dasar kepelatihan dan manfaat periodisasi bagi pembinaan atlet yang diikuti pelatih dan asisten pelatih tim PON Papua se-Jawa, Bali dan Sulawesi,” telah ditutup oleh
Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, Kenius Kogoya, Selasa malam (04/8/2020).
Bimtek tahap II ini berlangsung di Hotel Marcopolo Jakarta, selama empat hari mulai tanggal 1-4 Agustus 2020.
Kenius Kogoya menyampaikan bahwa mundurnya jadwal penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX ke tahun 2021 dan pandemi virus Covid-19 menyebabkan atlet Papua terpaksa menjalani pemusatan latihan atau Training Center (TC) PON dengan waktu yang sangat panjang. Hal ini mempengaruhi tahapan periodisasi latihan.
Karena itu , Bimtek digelar untuk memberikan pemahaman kepada para pelatih dan asisten pelatih, merumuskan skema latihan yang tepat sehingga persiapan atlet-atlet Papua makin baik dan terukur jelang PON XX.
“Waktu TC kita sangat panjang. Karena itu, KONI menggelar Bimtek ini untuk membekali pelatih menyusun periodesasi latihan dengan tepat,” Kenius Kogoya dalam rilis pers yang diterima Jubi, Rabu (5/8/2020), .
Apabila periodisasi latihan dan kompetisi dapat disusun dengan baik oleh para pelatih dan asisten pelatih, maka dampaknya sangat positif kepada prestasi atlet.
Sebaliknya, jika periodisasi tidak mendapat perhatian serius, maka efek paling fatal adalah atlet mengalami cedera dan tidak dapat tampil di PON.
“Secara teknis, pelatih bisa melatih di lapangan. Namun tidak semua mampu memahami dan menyusun periodisasi secara tepat. Makanya pada kesempatan ini, para pelatih diberikan pemahaman untuk menghitung dan mempersiapkan atlet sesuai tahapan yang benar,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan para pelatih dan asisten pelatih wajib meningkatkan dan mengupdate pengetahuan dan informasi perkembangan cabang-cabang olahraga. Mengingat diera ini, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) olahraga terus berkembang.
“Pelatih, asisten pelatih wajib membekali periodesasi dan pengetahuan tentang Iptek olahraga yang terus berkembang seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi,” ujarnya.
Kogoya menyampaikan apresiasi kepada para pelatih, asisten pelatih, narasumber dan panitia yang telah mensukseskan Bimtek Tahap II.
Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi (Kabinpres) KONI Papua, Freddy Sokoy menyatakan, bimtek yang digagas KONI Papua digelar dalam dua tahap. Bimtek tahap pertama melibatkan pelatih, asisten pelatih di Papua dan Bimtek tahap II dipusatkan di Jakarta.
Dengan melibatkan pelatih dan asisten pelatih dari 4 rumpun cabang olahraga yakni beladiri, akurasi, terukur dan permainan yang saat ini melatih dan mendampingi atlet-atlet Papua menjalani TC atau pemusatan latihan di pulau Jawa, Bali dan Sulawesi.
“Pak Sekum KONI Papua yang kami hormati, dapat kami laporkan bahwa para pelatih dan asisten pelatih mengikuti Bimtek ini dengan baik. Ini ditunjukan dengan pemahaman para pelatih menyiapkan skema latihan selaras dengan periodisasi jelang PON XX,”ujar Sokoy yang juga ketua panitia Bimtek. (*)
Editor: Syam Terrajana