Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wakil Sekretaris Humas Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional atau PB PON XX Papua 2020, Kadkis Matdoan menyampaikan kuota jurnalis peliput kompetisi olahraga multicabang itu berkisar 500 orang. Jumlah itu masih bisa berubah, bergantung perkembangan para jurnalis yang mendafarkan diri untuk meliput PON XX Papua.
Hal itu disampaikan Kadkis Matdoan di Jayapura, Kamis (30/4/2020). “Jumlah ini tentu akan difinalkan. Akan tetapi, jatah dari PB PON [adalah] 500 wartawan yang meliput PON XX Papua,” kata Matdoan kepada wartawan.
Aziz, panggilan karib Kadkis Matdoan menambahkan pada Selasa (5/5/2020) pekan depan, PB PON XX Papua akan membahas kemajuan kerjanya. Salah satu bagian yang akan melaporkan kemajuan kerjanya adalah Penyiaran dan Pelayanan Media (PPM) PB PON XX Papua.
Aziz menyatakan PPM PB PON XX Papua telah resmi terbentuk. PPM yang secara struktur berada di bawah Humas PB PON Papua itu diampu oleh para wartawan di Jayapura. Keputusan yang mengesahkan PPM PB PON XX Papua itu dibacakan dalam pertemuan perdana PPM di ruang rapat Komite Olahraga Nasional Indonesia Papua, Rabu (18/3/2020).
Aziz yang menjadi Koordinator PPM memastikan dirinya akan mengakomodir semua media yang ada di Bumi Cenderawasih. “Tugas-tugas PPM ini sudah sangat melekat dengan para jurnalis. Sehingga tidak salah melibatkan para wartawan di Jayapura, yang sebagian besar sudah pernah melakukan peliputan PON di luar Papua,” kata Aziz.
Aziz menyatakan proses pendaftaran wartawan peliput PON XX Papua akan dilakukan secara daring. “Pendaftaran wartawan dilakuan secara online, dengan mengisi formulir yang bisa diunduh di website PON XX Papua. Makanya, keberadaan teman-teman pers di struktur PPM itu salah satunya membantu rekan sejawatnya menangani pendaftaran wartawan peliput PON dari seluruh Indonesia,” tambah Aziz.
Ketua Bidang Penyiaran PPM PB PON XX Papua, Herry Usulu berharap semua media segera menyerahkan rekomendasi jurnalis peliput PON XX Papua. “Kita ingin pilih yang terbaik, dan melibatkan semua media massa. Makanya dalam rapat selanjutnya kami akan langsung bersurat ke [semua pimpinan] media untuk bisa memberikan rekomendasi [jurnalis yang akan meliput PON],” tambah Usulu.
Para jurnalis peliput PON XX Papua akan bekerja selama dua minggu, memberikan laporan pada medianya masing-masing. Nantinya, mereka juga diwajibkan memberikan informasi kepada media center PON XX Papua yang dapat diakses oleh publik.
“Artinya media itu menunjuk wartawan yang bisa berada di venue selama dua minggu, [dan] melaporkan jalannya pertandingan, baik di medianya masing-masing, tetapi juga di media center,” kata Usulu.
Untuk memaksimalkan kinerja pengurus PPM, rapat PPM berikutnya akan melibatkan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) PB PON Papua. PPM dan TIK PB PON XX Papua memiliki tugas dan fungsi yang saling berkaitan dalam menyebarluaskan berbagai informasi seputar PON XX Papua.
“Tentu akan ada pelatihan bagi seluruh wartawan yang terlibat, agar saat bertugas di media center maupun venue bisa melaksanakan sesuai dengan yang diharapkan,” sambung Usulu yang juga jurnalis RRI Jayapura itu. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G