Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, 2020 Papua resmi ditunda Presiden RI Joko Widodo hingga Oktober 2021. Namun Kepala Dinas Olahraga (Disorda) Provinsi Papua Alexander Kapisa menegaskan persiapan multievent nasional itu tetap jalan terus.
“Pembangunan venue tetap dikerjakan hingga kontrak berakhir yaitu Juli 2020 mendatang, dan saat ini masih dalam proses pengerjaan beberapa venue,” kata Kapisa, Senin (27/4/2020)melalui sambungan telepon selulernya.
Kata Kapisa, kini pihaknya sedang membangun komunikasi dengan pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Olahraga dan Kementerian PUPR terkait dengan proses perawatan dan pemeliharaan sejumlah venue yang telah selesai pengerjaannya.
“Kalau untuk Stadion Papua Bangkit, memang menjadi tugas dan tanggungjawab Pemprov Papua untuk melakukan perawatan karena pembangunan stadion tersebut menggunakan dana APBD sebesar Rp1,3 triliun,” ujarnya.
Dikatakan, venue-venue yang sedang dibangun itu, menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD dan APBN.
“Kalau dibangun menggunakan APBN tentu akan diserah terimakan kepada Pemprov, dan kalau sudah di serahterima ke Pemprov, maka menjadi tanggungjawab dari Pemprov untuk perawatan dan pemeliharaan, sehingga kami akan menghitung semua, baik saat ini yang dibangun oleh APBN maupun APBD,” katanya.
Hingga kini, kata Kapisa belum ada serahterima dari pemerintah pusat dalam hal ini kementerian PUPR, karena venue tersebut masih dalam proses pembangunan.
“Venue yang dibiayai oleh APBD adalah Sofball, baseball, menembak (indoor dan outdoor), GOR STT Gidi, Voly Pantai, Lapangan Tenis. Ada yang sifatnya bangun baru dan ada yang direhap, contohnya GOR Cenderawasih, dan GOR Trikora,” ujarnya.
Kata Kapisa, dalam proses pemeliharaan pihaknya juga memperhitungkan segala aspek, dimana didalam kontrak (pengerjaan venue) ada kewajiban pihak ketiga (PT PP dan Nindiya Karya) untuk melakukan pemeliharaan.
“Pihak ketiga menjaminkan dananya untuk melakukan pemeliharaan venue selama kurang lebih tiga bulan. Dan selanjutnya akan dilakukan oleh Pemprov dalam hal ini penerima asset,” katanya.
Terpisah, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal mengatakan pihaknya menerima keputusan pemerintah pusat, dan penundaan PON memberikan kesempatan bagi Papua sebagai tuan rumah untuk lebih siap dalam mempersiapkan diri menyambut event olahraga empat tahunan tersebut.
“Jadi, PON mundur ini kesempatan bagi Papua dengan sisa waktu kita pakai untuk menyelesaikan hal-hal yang terkait dengan PON seperti venue maupun infrastruktur pendukung lainnya,” kata Klemen.
Menurut Klemen, PON ditunda murni karena masalah makin meluasnya virus Corona. Tidak ada kepentingan lainnya. Untuk itu masyakarat Papua juga harus menerima keputusan pemerintah pusat.
“Kami apresiasi keputusan pemerintah pusat menunda PON, karena ini kegiatan Nasional, Papua hanya ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan, Papua akan lebih siap dengan sisa waktu ini, kita akan selesaikan venue PON yang sedang dikerjakan,” ujarnya. (*)
Editor: Syam Terrajana