Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Asisten II Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat, Setda Papua, Muhammad Musaad mengatakan penetapan Provinsi Papua sebagai tuan rumah PON XX 2020 merupakan salah satu upaya untuk mempercepat atau menjadi lokomotif pembangunan di tanah Papua.
“PON ini harus punya dampak untuk masyarakat Papua. Kita tidak mau PON ini, kita hanya sebagai penyelenggara. Sejak awal pencanangan, kita harus sukses sebagai penyelenggara, sukses prestasi, sukses pembangunan ekonomi, dan sukses administras,” kata Musaad dalam membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pembangunan Venue dan Infrastruktur PON XX 2020 di Provinsi Papua, Kamis (22/8/2019) di Jayapura.
Papua termasuk lima dari provinsi yang mengajukan diri sebagai penyelenggaran PON XX. Kata Musaad, Papua akhirnya ditunjuk karena sejak awal, Gubernur Lukas Enembe telah memasukkan PON sebagai agenda prioritas didalam Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018.
“Kita waktu itu bersaing dengan Aceh, Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Selatan. Namun Papua akhirnya ditunjuk karena Papua sudah selangkah lebih maju dengan memasukkan pelaksanaan PON dalam RPJMD. Padahal, waktu itu, belum ada penetapan siapa yang akan menjadi tuan rumah setelah PON Jawa Barat,” ujarnya.
Dikatakan, penyelenggaraan PON berbasis klaster kewilayahan yang tersebar di lima wilayah adat dimaksudkan untuk menjadikan penyelenggaraan PON XX selaras dengan pengembangan kebijakan wilayah Provinsi Papua. Sehingga PON akan menjadi momentum bagi Papua untuk melakukan percepatan dan pemerataan pembangunan.
“Untuk mempersiapkan Papua menjadi tuan rumah pelaksanaan PON, maka perlu disiapkan dengan baik infrastruktur penunjang, baik transportasi, telekomunikasi, air bersih, sanitasi, kelistrikan, dan lain-lain. Karena salah satu kunci sukses pelaksanaan PON adalah ketersediaan infrastruktur penunjang,” katanya.
Menurut Musaad, PON bukan hanya sebagai iven kompetisi olah raga, tetapi juga merupakan ajang promosi pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk itu, penyediaan infrastruktur penunjang harus direncanakan secara komprehensif untuk mendukung kelancaran aktivitas di venue atau arena pertandingan, konsumsi, tempat wisata, pusat-pusat perdagangan, dan fasilitas sosial serta ekonomi lainnya.
“Tugas penyiapan venue dan infrastruktur penunjang dilaksanakan oleh berbagai instansi di pusat, provinsi, kabupaten/kota dan BUMN/Swasta. Gubernur Papua berahara, perlu adanya koordinasi dan sinkronisasi yang terus menerus untuk memastikan pembangian peran masing-masing pihak dalam menyiapkan venue dan infrastruktur dapat berjalan secara terpadu dan terintegritas,” ujarnya.
Musaad juga berharap dalam rapat koordinasi ini diharapkan mencapai beberapa tujuan diantaranya koordinasi program, pembangunan venue dan infrastrruktur penunjang PON di 10 kabupaten/kota, mensingkronkan keterpaduan rencana teknis pelaksanaan pembangunan venue dan infrastruktur penunjang oleh masing-masing pelaksana.
“Menyusun kesepakatan dan strategi bersama untuk mempercepat penyelesaikan pembangunan venue dan infrastruktur penunjang,” katanya.
Sebelumnya, Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 tinggal menyisakan 425 hari lagi. Namun dari progres persiapan dari pihak penyelenggara dalam hal ini Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Provinsi Papua serta Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) masih dipusingkan dengan berbagai macam persiapan, baik itu venue maupun infrastruktur penunjang lainnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Kadisorda) Provinsi Papua Alexander Kapisa mengatakan, musuh utama pelaksanaan PON XX 2020 di tanah Papua adalah waktu, dan hal tersebut diakuinya banyak sekali tantangan yang dihadapi dalam mengelolah waktu tersebut.
“Untuk mengelola waktu tersebut butuh langkah-langkah yang cepat baik dari segi komunikasi dengan semua stakeholder terkait atau juga dari sisi manajemen. Dua hal ini menurut saya menjadi penting didalam mengelola waktu yang tersisa ini,” kata Kapisa kepada Jubi, Minggu (18/8/2019) saat ditemui di Stadion Papua Bangkit (SPABA), Sentani, Kabupaten Jayapura. (*)
Editor : Edho Sinaga