Polusi air sungai terpanjang Lebanon matikan puluhan ton ikan

Papua Limbah pencemaran
Ilustrasi limbah pencemaran, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Puluhan ton ikan mati terdampar di danau dekat sungai Litani Lebanon yang diduga tercemar.  Para aktivis telah memperingatkan tentang polusi air yang disebabkan oleh limbah dan sampah saat mereka mengumpulkan bangkai ikan busuk di dekat danau Qaraoun di sungai terpanjang Lebanon itu.

Read More

“Fenomena ini muncul di tepi danau beberapa hari lalu,” kata Ahmad Askar, aktivis setempat. Menurut Askar, ikan di sungai mulai mengapung, dan dalam jumlah yang tidak normal.

Baca juga :  Polusi mikroplastik di lautan Pasifik membunuh dengan perlahan tapi pasti 

Mulai Juli mendatang Tanzania larang 

Penangkapan ikan di Fiji ancam populasi ikan

Setidaknya 40 ton ikan telah mati dalam beberapa hari, jumlah yang diklaim Askar dan nelayan di Qaraoun sebagai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka meminta otoritas sungai Litani untuk menemukan penyebabnya dan menindak siapa pun yang membuang air limbah ke danau.

Otoritas sungai minggu ini mengatakan bahwa ikan itu beracun dan membawa virus, mendesak orang untuk tidak menangkap ikan di sepanjang Litani karena berisiko bagi kesehatan.

Polusi air mendorong larangan penangkapan ikan di waduk sejak 2018, yang dibuat pada tahun 1959 dengan bendungan besar untuk menampung air pembangkit listrik tenaga air dan irigasi.

Bulan lalu, relawan menyingkirkan gumpalan aspal lengket dari beberapa pantai di sepanjang pantai Lebanon setelah tumpahan minyak yang diperingatkan para pencinta lingkungan akan membahayakan kehidupan laut.

Bencana ekologi adalah insiden terakhir yang menimpa Lebanon setelah mengalami keruntuhan finansial, dan ledakan besar yang menghancurkan pelabuhan Beirut Agustus lalu. (*)

Editor :  Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply