Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Hasil pemetaan sementara Polri menyatakan bahwa Kota Medan, Sumatera Utara dan Batam, Kepulauan Riau menjadi wilayah dengan kategori sangat rawan konflik Pilkada berdasarkan indeks potensi kerawanan (IPK). Sedangkan daerah lainnya masuk dalam kategori rawan dan kurang rawan.
“Hanya ada dua wilayah penyelenggara Pilkada Serentak 2020 yang masuk kategori sangat rawan, yakni Medan dan Batam. Daerah lainnya masuk dalam kategori rawan dan kurang rawan,” kata Asisten Kapolri Bidang Operasi Inspektur Jenderal Imam Sugianto, Rabu (16/9/2020).
Baca juga : Ketua KPK sebut Pilkada 2020 rawan suap
KPK sebut ASN sulit netral saat Pilkada
Bawaslu sebut hampir semua Paslon Pilkada di daerah melanggar protokol kesehatan
Menurut Imam, wilayah lain di tingkat Kota yang masuk dalam kategori rawan adalah Binjai, Ternate, Palu, Pematangsiantar, Makassar, Samarinda, Kepulauan Tidore, Sungai Penuh, Tangerang Selatan, dan Balikpapan.
Sedangkan di tingkat kabupaten yang masuk dalam kategori rawan versi Polri adalah Mamuju, Tapanuli Selatan, Nabire, Manokwari, Dompu, Pegunungan Bintang, Supiori, dan Nias Selatan. Meski di level provinsi, ada dua kategori yakni rawan dan kurang rawan. Daerah yang termasuk kategori rawan yakni Provinsi Jambi, Bengkulu, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Utara.
“Ini (pemetaan Polri) masih dinamis. Oktober masih pasti ada perubahan,” ujar Imam menambahkan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengungkapkan bahwa pihaknya menggunakan sejumlah instrumen pengukuran untuk mendeteksi kerawanan wilayah. Pemetaan telah melalui proses perhitungan secara masak dari berbagai sumber.
Awi menuturkan ada lima dimensi, 17 variabel dan 118 indikator yang diperhitungkan oleh Polri dalam membuat pemetaan tersebut.
Potensi kerawanan itu juga tergantung dari karakter di setiap daerah. Dari pengukuran itu, Polri mencatat dan melakukan deteksi dini terhadap permasalahan. “Serta mencegah timbulnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) saat Pilkada berlangsung,” kata Awi. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol