Polisi tangkap tiga warga terkait kebakaran hutan dan lahan di Aceh Jaya

Borgol Papua
Ilustrasi borgol, pixabay.com
Ilustrasi borgol, pixabay.com

Masih berstatus sebagai saksi

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Meulaboh, Jubi – Kepolisian Resor Aceh Jaya menangkap tiga orang warga, terkait puluhan hektare kebakaran hutan dan lahan gambut di kawasan Kayee Lhon, Desa Lueng Gayo, Kabupaten Aceh Jaya. Sejumlah warga yang ditangkap itu masing-masing Adnan 40 tahun, sebagai pemilik lahan merupakan yang warga Aceh Barat.

“Serta dua warga lainnya selaku pekerja masing-masing Izir, 26 tahunwarga Nagan Raya, dan Amirullah 26 tahun warga Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat,” kata Kapolres Aceh Jaya AKB Harlan Amir, Selasa, (11/3/2020) kemarin.

Baca juga : Sebuah heli Bell disiagakan selama darurat kebakaran hutan Riau

Kalteng alokasikan Rp200 miliar untuk penanganan kebakaran hutan

Kebakaran hutan gunung Rinjani meluas

Hingga Selasa malam, .ketiga warga yang ditangkap tersebut masih dimintai keterangan dan masih berstatus sebagai saksi. “Kami menahan mereka untuk penyelidikan terkait penyebab terjadi kebakaran hutan dan lahan di kawasan perbatasan Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Barat,” kata Harlan menjelaskan.

Tercatat polisi bersama TNI dan pihak terkait juga masih terus berupaya memadamkan api di lokasi kebakaran lahan, agar sebaran api tidak semakin meluas. Selain itu Pemkab Aceh Jaya juga mengerahkan dua unit alat berat jenis ekskavator dan sejumlah armada pemadam kebakaran ke lokasi kebakaran untuk dilakukan pemadaman api.

Pasiops Kodim 0114Aceh Jaya Kapten La Hasiri menyatakan personil TNI dari Kodim 0114 Aceh Jaya bersama Polri, Tagana, BPBD, dan masyarakat terus memaksimalkan upaya pemadaman kebakaran lahan gambut yang terjadi di kawasan Kayee Lhon, Desa Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya.

“Hingga saat ini kita masih melakukan proses pemadaman lahan gambut yang terbakar. Sepanjang malam personil TNI berada di lokasi untuk memantau dan memadamkan api,” kata Hasiri.

Menurut dia, sulitnya sumber air ditambah cuaca panas dan hembusan angin di lokasi menjadi penghambat utama dalam proses pemadaman lahan gambut di daerah itu.

Meski begitu ia berupaya melakukan pemadaman dengan memaksimalkan peralatan dan sumber daya yang ada, sehingga kobaran api di lokasi kebakaran dapat dimaksimalkan. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply