Polisi PNG dikecam Human Rights Watch akibat kekerasan

Sebuah rekaman video beredar menunjukkan sekelompok anggota kepolisian menendang tiga orang yang terbaring tidak berdaya di atas permukaan jalan raya di Port Moresby 4 November lalu. - RNZI/ Youtube
Sebuah rekaman video beredar menunjukkan sekelompok anggota kepolisian menendang tiga orang yang terbaring tidak berdaya di atas permukaan jalan raya di Port Moresby 4 November lalu. – RNZI/ Youtube

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Port Moresby, Jubi – Organisasi HAM internasional telah mendesak pemerintah Papua Nugini untuk menyelidiki kasus kekerasan oleh sekelompok petugas polisi di Port Moresby pekan lalu.

Read More

Sebuah rekaman video beredar, menunjukkan sejumlah anggota kepolisian menendang tiga orang yang terbaring tidak berdaya di atas permukaan jalan raya di Port Moresby, serta memukul kepala mereka dengan ujung senapan mereka. Setelah rekaman itu dibagikan secara luas melalui media sosial, polisi telah menangkap dan mendakwa beberapa petugas polisi karena keterlibatan mereka.

Human Right Watch (HRW) mengatakan, selain menuntut pertanggungjawaban mereka, kepolisian PNG harus mulai mengambil langkah-langkah konkret untuk mengakhiri kekerasan polisi yang merupakan kejadian biasa di negara ini.

HRW menerangkan bahwa insiden itu harus diinvestigasi secara independen, dan semua petugas kepolisian yang terlibat harus dituntut dan dihukum sesuai dengan pelanggaran yang telah mereka lakukan. Menurut LSM itu, investigasi tersebut juga harus, bukan hanya menentukan siapa oknum yang bertanggung jawab, tetapi juga mampu memastikan proses penuntutan dan hukuman berhasil.

“Video ini memperlihatkan kasus kekerasan yang mengejutkan terjadi di jalan-jalan di Port Moresby,” tutur Elaine Pearson dari HRW. “Sayangnya, ini bukan satu-satunya kasus yang terjadi. Satu-satunya perbedaannya saat ini adalah kasus ini tertangkap oleh kamera. Kepolisian Papua Nugini memiliki sejarah panjang melakukan kekerasan yang diikuti dengan impunitas.”

Pada Agustus 2018, dua petugas polisi juga terekam memukuli seorang anak laki-laki berusia 15 tahun telanjang di Kimbe, West New Britain, sementara ia memohon mereka untuk berhenti. Video itu menyebabkan kecaman umum, menurut laporan kedua petugas polisi telah ditangkap dan didakwa. Human Rights Watch tidak bisa mengecek apakah dua petugas polisi tersebut benar dituntut dan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka atau tidak.

Menteri Polisi yang baru, Bryan Kramer, telah membenarkan bahwa kasus ini, dan banyak kasus lainnya yang melibatkan kebrutalan polisi, akan kembali dibuka. Satu video lagi, yang dirilis pada Maret 2014, menunjukkan beberapa petugas polisi melepaskan tiga anjing untuk mengejar seorang pria di luar kota Port Moresby.

“Daripada merespons setiap kali video kebrutalan polisi terungkap, pemerintah Papua Nugini harus segera mengakhiri kekerasan oleh polisi,” tegas Pearson. (RNZI)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply