Papua No. 1 News Portal | Jubi
Pandeglang, Jubi – Polisi mengerebeg ritual adat mandi bersama oleh komunitas Balatasutak di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Ritual itu melibatkan 16 orang penganut ajaran Balatasutak setelah mendapat laporan dari masyarakat.
“Polisi harus berbecek-becekkan menerjang lumpur dan genangan air, menempuh perjalanan sangat jauh untuk sampai ke lokasi ritual,” kata Kapolsek Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, Iptu Paulus Bayu Triatmaja, Jum’at, (12/3/2021).
Baca juga : Ritual adat mengusir penyakit digelar di Maybrat
Sejumlah petani di Sikka gelar ritual adat minta hujan
Ritual adat dan doa digelar di Jembatan Youtefa dan Ring Road Hamadi
Tercatat di antara kelompok itu ada satu warga Bogor, Jawa Barat. Sementara 15 lainnya merupakan warga Kabupaten Pandeglang, Banten. Terdiri dari 13 orang dewasa dan tiga anak-anak. Mereka selanjutnya dibawa ke Polsek Cigeulis untuk diamankan.
“Karena khawatir terjadi sesuatu pada kelompok mereka, jadi kita amankan. Ada sebagian (anggotanya suami istri), ada ponakan ada,” kata Bayu menjelaskan.
Usai diamankan oleh anggota Polsek, belasan anggota Balatasutak kemudian dibawa ke Polres Pandeglang, untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Polisi masih mendalami apakah aliran Balatasutak itu menyimpang dari agama Islam atau tidak. Mereka akan berkoordinasi dengan MUI dan Kejari Pandeglang untuk memutuskannya.
“Ada sekelompok melakukan ritual, saat Ini sudah di amankan. Selanjutnya kami limpahkan ke polres untuk meneliti lebih jelas, apakah aliran sesat atau tidak,” katanya. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol