Jakarta, Jubi/Antara – Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan dua mahasiswa Surya Research Institute asal Papua sebagai tersangka pengeroyokan dua anggota Polsek Kelapa Dua Tangerang.
“Penyidik memiliki dua alat bukti untuk menetapkan tersangka kepada keduanya,” kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Hadi Santoso di Jakarta Selasa (1/12/2015).
Eko mengungkapkan dua alat bukti itu berupa hasil visum dan keterangan saksi pelapor.
Berdasarkan keterangan saksi korban Kepala Unit Intelkam Polsek Kelapa Dua, Eko mengungkapkan puluhan mahasiswa asal Papua itu mengeroyok saat diminta kartu identitas dan ditanya arah tujuannya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti menambahkan penyidik tidak akan menahan kedua tersangka karena pertimbangan subyektif.
Salah satu pertimbangan karena kedua tersangka tercatat sebagai mahasiswa yang menuntut pendidikan di Surya Research Institute.
Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menjamin keduanya tidak akan melarikan diri dan kooperatif menjalani pemeriksaan.
Kedua tersangka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan terancam sanksi pidana 5 tahun 6 bulan penjara.
Sebelumnya, rombongan mahasiswa asal Papua mengeroyok dua anggota Polsek Kelapa Dua yakni Inspektur Satu Habib dan Brigadir Polisi Wiwit.
Kedua polisi itu dianiaya puluhan mahasiswa STKIP Surya asal Papua saat mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-15807 Jalan Raya Gading Serpong Kav 4/1 Pakulonan Barat, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, pada Selasa (1/12/2015) pagi.
Rombongan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) itu sebelumnya menggelar aksi demontrasi sebagai bentuk aspirasi dan perayaan ekspresi identitas Papua setiap 1 Desember di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat.(*)
