PNG laporkan varian Delta pertama, pemerintah tekankan pentingnya vaksinasi

Masyarakat di Halte Bus Gordon, Port Moresby, pekan lalu tidak semuanya menggunakan masker,. - The National/ Kennedy Bani

Papua No.1 News Portal | Jubi

Port Moresby, Jubi – Pejabat Kementerian Kesehatan PNG, Kamis (15/7/2021) lalu, mengkonfirmasi kasus positif Covid-19 varian Delta pertama yang terdeteksi di negara itu, sambil memberikan peringatan bahwa sebagian besar populasinya masih harus divaksinasi dan harus menerima vaksinasi saat ini.

Dr. Daoni Eserom, deputi badan nasional tanggap Covid-19 negara itu, Covid-19 National Pandemic Response, mengatakan seorang kapten kapal berusia 65 tahun dari Filipina, ketika dinyatakan positif, sedang dikarantina di sebuah rumah sakit di Port Moresby.

Read More

Ia membenarkan bahwa kasus positif Covid-19 varian Delta dikonfirmasi melalui tes sekuensing genom.

“Kasus positif varian Delta itu merupakan nakhoda kapal kargo Grand Tajima yang berangkat dari Pelabuhan Banjarmasin, Pulau Kalimantan di Indonesia,” ungkapnya.

“Dia saat ini sedang diisolasi dan dalam kondisi stabil. Sebagai tindakan pencegahan, enam orang yang menemaninya ke daratan di atas kapal pilot juga langsung dikarantina. Lima orang yang diisolasi berasal dari Papua Nugini, dan satu lagi dari Filipina. Keenamnya sejauh ini dinyatakan negatif Covid-19. Mereka akan diperiksa kembali setelah 14 hari.”

Kapal itu tiba dengan jumlah awak sebesar 16, enam diantaranya dinyatakan positif Covid-19. Dua dirawat di bangsal isolasi di Rumah Sakit Umum Port Moresby (PMGH).

“Empat orang lainnya yang ditemukan positif tetapi tidak menunjukkan gejala apa-apa sedang diisolasi di atas kapal. Delapan anggota awak yang tersisa juga diisolasi di atas kapal.”

Kedutaan Besar Filipina di Port Moresby telah diberitahu tentang masalah ini.

Daoni kembali menekankan bahwa “vaksinasi adalah satu-satunya solusi” untuk melindungi orang-orang PNG dari varian Delta Covid-19 yang “sangat kritis”.

Dia menyayangkan hasil survei baru-baru ini yang menunjukkan bahwa sekitar 60% orang di PNG enggan menerima vaksinasi.

“Varian Delta Covid-19 ini sangat berbahaya karena tingkat penyebarannya yang begitu cepat di masyarakat, seperti yang saat ini terjadi di Australia dan Fiji,” katanya. “Kemudian rumah sakit menjadi lebih kewalahan. Satu-satunya cara agar tidak sakit parah atau meninggal karena Covid-19 adalah dengan vaksinasi.”

Ia menegaskan langkah-langkah pengendalian perbatasan yang lebih ketat telah membantu memastikan bahwa kasus itu terdeteksi sebelum varian Delta bisa menyebar ke komunitas PNG.

“Kami akan terus mempertahankan langkah-langkah ketat ini – sehingga tidak akan ada perubahan pada langkah-langkah pengendalian perbatasan pada saat ini. Pengiriman kargo yang terus berlangsung ini sangat penting untuk ekonomi dan barang-barang untuk orang-orang dan usaha-usaha kami,” tambahnya.

Sementara itu, RNZ Pacific melaporkan bahwa Fiji kembali memecahkan rekor kasus hariannya dengan 1.180 kasus Covid-19 dalam 24 jam hingga 8 pagi Sabtu kemarin. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan 1.405 kasus dan enam kematian dalam 24 jam sebelumnya. (The National)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply