Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Port Moresby, Jubi – Republik Rakyat Tiongkok akan membantu Papua Nugini untuk memberantas penyakit malaria. Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill mengumumkan hal itu dalam pidatonya yang dibacakan Menteri Olahraga, Justin Tkatchenko dalam peringatan hubungan diplomatik ke-40 tahun antara RRT dengan PNG. O’Neill berhalangan hadir karena sakit.
Selanjutnya, proses negosiasi tentang bantuan pemberantasan malaria itu akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Michael Malabag.
“Bekerjasama dengan RRT, terutama provinsi Guanzouh, akan berlangsung antara provinsi dengan provinsi yang ada di PNG. Malaria adalah salah satu penyakit yang sangat sering diderita masyarakat kami di pedesaan dan juga di perkotaan. Penyakit ini berdampak buruk bagi anak-anak dan wanita,” ujar O’Neill seperti dibacakan Justin.
O’Neill mengatakan bahwa tidak seharusnya ada rakyat yang harus mati karena penyakit malaria. Dalam kerjasama itu, mereka akan memperkenalkan penggunaan seperangkat alat dan obat-obatan yang efektif mencegah penyebaran penyakit malaria. RRT telah dinilai sukses memberantas malaria di banyak negara di Afrika dan juga di Asia di mana program ini berjalan.
Penyakit malaria dituding sebagai salah satu penyebab rendahnya produktivitas ekonomi di Papua Nugini dan juga membebani anggaran kesehatan negara itu. Dengan kerjasama itu, PNG berharap dapat mengurangi kasus malaria hingga 95 persen. “Dengan bekerja bersama, kita akan antarkan Papua Nugini ke dalam program pemberantasan malaria selama tiga tahun ke depan,” ujar O’Neill.
Dalam program itu, RRT akan menyalurkan bantuan berupa peralatan dan obat-obatan serta melatih tenaga kesehatan dalam menghadapi dan memberantas penyakit malaria. Seperangkat alat dan obat yang disebut Arte-quick itu akan disebarkan di beberapa area rawan malaria. (*)