PM Thailand kembali lolos dari mosi tak percaya di parlemen

Papua, Wakil rakyat senat
Kursi senat – Jubi/pixabay.com

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Bangkok, Jubi – Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dan lima menteri kabinet lolos dengan nyaman dari voting mosi tidak percaya di parlemen, pada Sabtu, (4/9/2021). Voting dilakukan ketika para aktivis berencana melakukan lebih banyak aksi protes terhadap pemerintah.

Tercatat Prayuth menerima 264 suara mendukung dan 208 menentang. Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul dan empat menteri kabinet lainnya juga selamat dari mosi penolakan dengan cara yang sama.

Baca juga :  Pasien Covid-19 di Thailand dilayani di parkiran bahkan kereta jadi tempat isolasi

Kebakaran Pabrik dekat sebuah Bandara di Thailand picu ledakan

 

Pihak oposisi membutuhkan 242 dari 482 suara parlemen untuk menggulingkan perdana menteri. Prayuth mengatakan dia tetap percaya diri setelah pemungutan suara.

Anggota parlemen selama empat hari menuduh pemerintahnya salah menangani pandemi. Mereka mengkritiknya atas dampak ekonomi yang parah, membidik upaya vaksinasi pemerintah yang lambat karena tidak memesan vaksin terlebih dahulu dan memutuskan untuk tidak bergabung dengan skema pasokan vaksin internasional COVAX.

Prayuth telah membela keputusan pemerintahnya itu. Ini adalah mosi penolakan ketiga yang dilewati dengan selamat oleh pemerintah. Mosi tersebut diajukan oposisi di parlemen ketika pengunjuk rasa pro demokrasi merencanakan lebih banyak demonstrasi pada Sabtu.

Unjuk rasa baru-baru ini berubah menjadi kekerasan. Pasukan keamanan menggunakan air mata gas, meriam air dan peluru karet menghadapi pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan petasan.

Thailand telah melaporkan lebih dari 1,2 juta infeksi dan lebih dari 12.000 kematian terkait virus corona, kebanyakan disebabkan oleh varian Delta sejak April.

Pihak berwenang melaporkan rekor penambahan Covid-19 dalam sehari dengan lebih dari 23.000 kasus pada pertengahan Agustus. Peluncuran vaksin dimulai pada Juni di tengah wabah paling parah di negara itu, ketika masyarakat sulit mendapatkan perawatan medis dan sebagian meninggal di rumah. Sekitar 13 persen dari 66 juta lebih penduduk Thailand telah divaksin lengkap.

Pemerintah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2021 untuk ketiga kalinya, menjadi 0,7 persen-1,2 persen dari 1,5 persen -2,5 Persen. Ekonomi Thailand menyusut 6,1 persen tahun lalu. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply