Papua No.1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Perdana Menteri baru Samoa yang terpilih telah berjanji untuk membatalkan proyek pembangunan pelabuhan bernilai $128 juta yang dibiayai oleh Tiongkok, menyebut itu sebagai sesuatu yang berlebihan untuk negara pulau kecil di Pasifik yang sudah banyak berutang kepada Tiongkok.
Fiame Naomi Mata’afa, pemimpin oposisi yang akan menjadi perdana menteri perempuan Samoa yang pertama setelah kebuntuan politik selama berminggu-minggu, menekankan maksudnya untuk menjaga hubungan baik dengan Tiongkok, tetapi bahwa ia juga punya keperluan lain yang lebih mendesak dari daripada proyek pelabuhan tadi untuk ditangani.
Pembangunan pelabuhan laut yang terletak di Teluk Vaiusu itu telah menjadi isu yang membagi Samoa, dan berdampak dalam pemilu April lalu di mana perdana menteri yang sudah lama memimpin, Tuilaepa Sailele Malielegaoi, kehilangan dukungan mayoritasnya.
Proyek itu juga ditakutkan akan memicu persaingan tepi laut di Pasifik jika Amerika Serikat dan sekutunya menanggapi pengaruh Tiongkok yang semakin meningkat di wilayah tersebut.
Fiame diharapkan akan menjadi perdana menteri setelah Mahkamah Agung Samoa, pada Senin (17/5/2021) kemarin memutuskan untuk menegaskan petisi bandingnya.
“Samoa adalah negara yang kecil. Pelabuhan laut dan udara kami sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kami,” tegas Fiame kepada Reuters melalui telepon dari ibu kota Samoa, Apia.
“Sangat sulit untuk membayangkan bahwa kami akan memerlukan pelabuhan sebesar itu yang diusulkan di bawah proyek khusus ini, ketika ada proyek-proyek lain yang lebih mendesak yang perlu diprioritaskan oleh pemerintah.”
Pendiriannya ini mengindikasikan perbedaaan antaranya dan Tuilaepa, yang lama dianggap Tiongkok sebagai sekutu selama dua dekade ia memimpin Samoa.
“Jumlah utang pemerintah kami kepada pemerintah Tiongkok merupakan persoalan yang mendesak bagi para pemilih,” ungkap Fiame, mantan wakil perdana menteri yang lalu bergabung dengan partai oposisi, FAST, tahun lalu.
Fiame menambahkan bahwa pemerintahnya akan menjaga hubungan baik dengan Tiongkok dan Amerika Serikat.
Tiongkok adalah kreditur terbesar bagi Samoa, negara berpopulasi 200.000 jiwa, dimana sekitar 40% utang, atau sekitar $ 206 juta, utang luar negerinya adalah kepada Tiongkok. (ABC News/ Reuters)
Editor: Kristianto Galuwo