PM Samoa: warga di luar negeri tidak bisa memilih

Papua No.1 News Portal | Jubi

Apia, Jubi – Perdana Menteri Samoa, Tuilaepa Dr. Sa’ilele Malielegaoi, telah memperingatkan pemilih agar berhati-hati akan kebijakan yang diajukan oleh partai saingannya, Fa’atuatua i le Atua Samoa ua Tasi (FAST) untuk mengizinkan warga Samoa di luar negeri agar memilih dalam pemilu.

Read More

Mendiskusikan isu ini selang program mingguannya di TV1, PM Tuilaepa mengatakan dia menolak proposal yang diajukan oleh parpol FAST saat partai itu diluncurkan Jumat lalu (13/11/2020) karena, menurutnya, hanya warga negara Samoa yang tinggal di negara itu yang tahu siapa kandidat terbaik untuk mewakili mereka.

Dia menekankan bahwa ada lebih dari 750.000 warga negara Samoa yang menetap di luar negeri dan hampir 200.000 saja di dalam negeri, ini akan menyebabkan hasil pemilu tidak seimbang dan berat sebelah untuk warga Samoa yang tinggal di luar negeri.

“Surat suara pemilih in absentia atau absentee ballot adalah permasalahan yang selalu dihadapi pemilu di Amerika Serikat dan Selandia Baru dan kita tidak akan mencobanya, apapun yang terjadi,” tegasnya.

“Dan beberapa masalah lainnya yang harus dipertimbangkan adalah bahwa masyarakat lokal itu mengenal calon/ anggota parlemen, sementara mereka yang berada di luar negeri hanya mengenal orang-orang ini melalui apa yang dibagikan di media sosial.”

“Jadi ini berarti orang-orang Samoa di luar negeri akan mendominasi pemilu dan menentukan pemimpin yang akan memerintah negara ini. Jika mereka ingin memilih dalam pemilu, mereka bisa naik pesawat dan datang ke Samoa untuk memberikan suara mereka.”

Tuilaepa lalu mengklaim bahwa semua perdana menteri Samoa sebelumnya tidak pernah mempertimbangkan surat suara pemilih in absentia karena mereka tahu betapa besar ancaman yang ditimbulkannya.

Namun, kontribusi warga negara Samoa yang tinggal di luar negeri bagi kesejahteraan keluarga mereka yang tinggal di negara tersebut melalui remitansi juga diakui oleh Perdana Menteri.

“Saya memuji mereka karena mengirimkan uang untuk membantu keluarga mereka. Meskipun demikian, itu adalah kewajiban mereka untuk menafkahi orang tua dan saudara mereka di Samoa sini, sebaliknya, keluarga mereka disini menjaga properti keluarga, dan remitansi itu bukan berarti mereka bisa secara otomatis memilih. Itu adakah kewajiban untuk membantu keluargamu, jangan memutarbalikkan antar-keduanya.”

Pada acara peluncuran FAST, pendiri partai dan MP dari dapil Gagaifomauga No.3, La’aulialemalietoa Leuatea Polataivao, berjanji untuk mengubah UU pemilu hingga memungkinkan warga Samoa yang berada di luar negeri untuk turut memilih.

Menurutnya, kontribusi mereka terhadap perekonomian Samoa melalui remitansi setiap tahun yang mencapai $ 600 juta itu seharusnya memberi mereka hak untuk berpartisipasi dalam proses pemilu. (Samoa Observer)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply