Papua No. 1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Perdana Menteri Samoa, Tuilaepa Dr. Sa'ilele Malielegaoi, menanggapi permintaan untuk meningkatkan upah minimum dari $2.30, dengan menyebut perubahan ini sepenuhnya bergantung pada kemampuan sektor bisnis untuk mendanainya.
“Kita semua ingin menaikkan upah minimum, tetapi kenaikan itu harus dipertimbangkan secara tepat, dan ditetapkan pada angka yang dapat diterapkan oleh sektor swasta,” kata Perdana Menteri.
“Tidak ada gunanya jika kita menaikkan upah minimum dan usaha-usaha swasta terpaksa tutup akibatnya.”
PM Tuilaepa menegaskan hal itu dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Selasa kemarin (15/1/2019). Pernyataan tersebut dirilis setelah anggota masyarakat kembali meminta kenaikan gaji, setelah Kabinet menyetujui kenaikan gaji untuk semua pegawai negeri bulan ini.
Tuilaepa menyatakan pemerintahnya tahu mengenai permintaan untuk menaikkan upah minimum.
“Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan,” jelas Tuilaepa. “Kenaikan upah minimum sedikit saja, akan sangat tergantung pada kemampuan sektor swasta untuk menerapkannya, di antara persoalan-persoalan terkait lainnya.”
“Sebelum membuat rekomendasi seperti itu, Kementerian Perdagangan, Perindustrian, dan Ketenagakerjaan (Ministry of Commerce, Industry and Labor; MCIL) harus mempertimbangkan kemampuan pemerintah, dan terutama sektor swasta.”
“MCIL juga harus mempertimbangkan faktor lainnya, seperti tingkat inflasi dan pengaruhnya terhadap pendapatan siap pakai. Kata kuncinya di sini adalah affordability.”
Dalam pernyataannya, PM Tuilaepa merujuk pada upah minimum federal, yang ditetapkan oleh Kongres Amerika Serikat di Samoa Amerika Serikat, beberapa tahun yang lalu.
Ia menerangkan perubahan itu menyebabkan penutupan pabrik pengalengan ikan Van Camp di sana. “Dan ketika masalah itu muncul kembali, industri pengalengan ikan di wilayah itu mengancam, untuk menutup operasi mereka di wilayah itu karena standar upah baru yang ditentukan oleh Paman Sam, akan membawa bencana keuangan bagi mereka.”
Untuk itu, kali ini MCIL akan melakukan survei lanjutan, untuk memperbarui data dan meninjau kembali kemungkinan menaikkan upah minimum saat ini. Survei ini, menurut CEO MCIL, akan mencakup konsultasi publik dan negosiasi langsung dengan sektor bisnis.
Sementara itu CEO Kamar Dagang dan Industri Samoa, Lemauga Hobart Vaai, mendukung langkah yang diambil pemerintah, untuk berkonsultasi dengan sektor swasta sebelum menaikkan upah minimum. (Samoa Observer)