PM Ardern nyatakan permohonan maaf penanganan kekerasan seksual

Kekerasan Papua
Foto ilustrasi, pixabay.com
Ilustrasi, pixabay.com

“Atas nama Partai Buruh, saya memohon maaf kepada para pelapor untuk penanganan yang dilakukan terhadap kasus ini,”

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Wellington, Jubi – Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern menyampaikan permohonan maaf atas penanganan terhadap aduan kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang anggota partai.

“Atas nama Partai Buruh, saya memohon maaf kepada para pelapor untuk penanganan yang dilakukan terhadap kasus ini,” tulis Ardern dalam sebuah keterangan resmi, Rabu, (11/9/2019).

Baca juga : Pemerintah Selandia Baru akan kunjungi Pegaf terapkan pertanian daerah dingin

Karena Papua, Pacific Exposition diprotes warga Selandia Baru Selandia Baru angkat lagi masalah HAM Papua

Ardern menyebut ia telah menerima surat pengunduran diri ketua partai, Nigel Haworth, karena hal tersebut.

Skandal kekerasan seksual itu merupakan hal memalukan bagi Ardern serta bisa menjadi kehancuran untuk koalisi pemerintahan moderat-kiri yang memegang kekuasaan pada 2017 dan disebut akan menghadapi pemilihan umum yang sulit pada tahun depan.

“Mengangkat tuduhan kekerasan seksual adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan, dan kesulitan tambahan yang disebabkan oleh penanganan atas tuduhan itu sangatlah mengecewakan,” kata Ardern menambahkan.

Kasus kekerasan seksual itu dimulai pada tahun lalu ketika seorang perempuan berusia 19 tahun menjadi korban kekerasan seksual oleh seorang petugas partai.

Perempuan itu melaporkan hal yang dialaminya kepada Partai Buruh, termasuk kepada Haworth sebagai pemimpinnya.

Partai melakukan penyelidikan atas kasus tersebut dan menyimpulkan bahwa tidak diperlukan penanganan lebih lanjut terhadap anggota partai itu.

Namun, Ardern memerintahkan peninjauan kembali atas kasus itu pada bulan lalu setelah munculnya aduan lain dengan tersangka orang yang sama dan media melaporkan hal mendasar kasus tersebut.

Ardern mengaku tidak pernah mendapatkan laporan dari anggota partainya bahwa kasus itu pada dasarnya merupakan sebuah kasus kekerasan seksual, justru dirinya yang berulang kali menanyakan.

Namun Ardern pada Rabu ia akhirnya membaca surat-surat yang disampaikan oleh pelapor kepada partai dan aduan itu terkonfirmasi sebagai persoalan yang sangat serius, sedangkan penanganannya justru hanya menambah kesulitan para pelapor.

Sementara itu Haworth berdalih para pelapor tidak pernah memberitahukan tentang keseriusan dari kasus kekerasan seksual itu kepadanya.

Dalam keterangan terpisah, Haworth menyebut dirinya telah mengundurkan diri sebagai Ketua Partai Buruh. “Saya telah mendapat kesimpulan bahwa di luar hasil proses penanganan terhadap aduan terkait seorang anggota partai, kepemimpinan baru memang diperlukan untuk menindaklanjuti rekomendasi dari proses tersebut,” kata Haworth. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply