Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1
Jayapura, Jubi – Paulus Waterpauw secara aklamasi terpilih kembali menahkodai Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Papua, masa bhakti 2017-2021, pada musyawarah provinsi PBVSI Papua yang berlangsung di aula Rastra Samara, Mapolda Papua, Sabtu (8/4/2017).
Dalam stresing saat penutupan, Paulus Waterpauw yang juga Kapolda Papua mengajak seluruh jajaran pengurus, baik di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, harus tetap solid dan selalu kompak dalam memajukan olahraga voli di provinsi Papua.
“Saya pikir secara organisasi kita sudah menunjukkan eksitensi kita, bola voli sendiri sudah menunjukkan teladan tentang organisasi yang baik dari pengurusnya dan ini harus terus tetap dipertahankan untuk jadi contoh buat organisasi olahraga lainnya,” tegas Waterpauw.
Solidnya rasa kebersamaan serta kekompakan PBVSI Papua yang terjalin selama ini, menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan voli Papua mencetak sejarah di PON XVII/Kalimantan Timur.
Paulus mengenang waktu itu, voli persiapan apa adanya, di banding cabor lain yang antusias menggelar pemusatan latihan sampai ke luar negeri. Tapi satu hal yang terlihat berbeda, pengurus selalu kompak luar-dalam menyiapkan tim.
Puncaknya saat pelaksanaan PON di Kalimantan Timur, di luar dugaan mencetak voli sejarah besar dengan menyabet dua medali emas dari indoor putri menaklukkan Jawa Barat di final dan voli pasir putri menumbangkan Jawa Timur.
Dalam kepengurusan 5 tahun ke depan, jenderal bintang 2 ini minta jajarannya lebih intensif serta pro aktif menjaring serta menggali potensi atlet voli di seluruh provinsi Papua.
Salah satunya aksi jemput bola ke sekolah-sekolah, baik SMP dan SMP. “Kalau punya bakat dan potensi serta secara fisik menunjang, kita langsung rekrut menjadi atlet voli,” bebernya.
Oktovina Tirake, pemain saat rebut emas PON mengatakan, sosok Paulus Waterpauw tidak hanya sebagai ketua, tapi jiwa memimpinnya terhadap atlet, tulus dan penuh perhatian.
“Bapak Paulus Waterpauw sangat perhatian dan memiliki rasa peduli sangat tinggi buat atlet. Sebagai mantan atlet saya sudah merasakan itu,” ucapnya.
Juni Kogoya, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga sekaligus pengurus Pengcab PBVSI Puncak Jaya berharap pengurus baru memberi perhatian lebih dalam pembinaan di kabupaten/kota.
“Bola voli olahraga yang sudah merakyat di Papua. Di kampung-kampung masyarakat tiap sore main voli. Kalau bisa ada perhatian serius dari pengurus provinsi buat kami di daerah,” harapnya.
Melkias Monim, mantan pemain yang kini jadi pelatih menilai untuk mengembalikan kejayaan voli seperti PON Kaltim butuh perjuangan serta kerja keras seluruh jajaran pengurus baik provinsi hingga kabupaten/kota.
Ia pun berarap dengan hadirnya padepokan bola voli, PBVSI Papua bisa mencetak atlet-atlet hebat di samping merencanakan kompetisi yang teratur dan kontinu.
Agnes Ayuningtyas Utami, atlet putri yang pada PON lalu membela Papua apresiasi terpilihnya Paulus Waterpauw memimpin voli di provinsi Papua.
Dara manis asal Jawa Barat yang masuk dalam deretan atlet voli seksi Indonesia ini punya harapan kepemimpinan ketua dan pengurus baru, harus lebih baik ke depan.
“Mulai dari rekrutmen atlet, pelatih, program latihan, hingga menu makan harus menjadi perhatian serius, jika ingin berprestasi lebih tinggi,” ucapnya. (*)