Peserta pelatihan olahraga asal Tonga di Tiongkok dievakuasi

Peserta pelatihan olahraga asal Tonga di Tiongkok. - Kaniva News/ Facebook/ Federasi cabor tenis meja Tonga
Peserta pelatihan olahraga asal Tonga di Tiongkok. – Kaniva News/ Facebook/ Federasi cabor tenis meja Tonga

Papua No. 1 News Portal | Jubi

London, Jubi – Seorang dokter Tonga di Inggris berkata sekelompok peserta pelatihan olahraga asal Tonga di Tiongkok, sudah mulai berdatangan di London, Senin (17/2/2020). Mereka akan tinggal untuk diawasi secara medis oleh praktisi kesehatan Inggris.

Read More

Dr. Faka’osi Pifeleti berkata melalui Facebook, mengatakan bahwa ada panduan dan protokol yang harus ditaati. Dr. Pifeleti sendiri berada di sana untuk membantu tim itu dan pendampingnya selama mereka berada di Inggris.

Dua tim yang terdiri dari 26 trainee cabor tinju dan tenis meja itu, saat ini berada di London. Peserta pelatihan lainnya yang berjumlah 25 orang, adalah atlet renang dan angkat besi, dan diharapkan tiba di London, Selasa, 18 Februari 2020.

Peserta pelatihan serta pendampingnya akan dikarantina selama 14 hari di London, sebelum mereka bisa dipulangkan lewat Dubai dan Auckland, dan akan tiba di Tonga pada 5 dan 7 Maret.

Evakuasi ke London ini dilakukan setelah Pemerintah Tonga meminta bantuan Pemerintah Inggris.

Dalam arahannya yang terbaru, Kementerian Kesehatan kerajaan itu berkata mereka sangat prihatin dengan peluang masuknya penyakit itu ke Tonga.

Namun, sejauh ini belum ada kasus yang dikonfirmasikan di negara Kepulauan Pasifik mana pun.

Pegawai Pemerintah Tonga telah membenarkan laporan bahwa seorang penumpang penerbangan dari Selandia Baru ditolak masuk ke Bandara Fua’amotu, Kamis lalu.

Kaniva News melaporkan bahwa seorang penumpang dari Tiongkok dipulangkan ke Selandia Baru karena tidak mematuhi peraturan kesehatan Kerajaan Totang terkait virus corona. Dengan peraturan yang baru, setiap penumpang yang datang dari, atau melewati Tiongkok harus menghabiskan waktu 14 hari di pelabuhan masuk terakhir. Penumpang tersebut dilaporkan tidak memenuhi persyaratan ini.

“Kementerian Kesehatan ingin mengirimkan pesan yang tegas bahwa pengunjung internasional yang ingin bepergian ke Kerajaan Tonga, diminta untuk mematuhi langkah-langkah pencegahan yang diterapkan untuk melindungi Kerajaan Tonga dari wabah virus corona global,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan.

Kementerian mengatakan semua penerbangan internasional dan pengiriman, harus menggunakan Pulau Tongatapu sebagai pelabuhan masuk satu-satunya ke negara itu. Penumpang dan kru penerbangan pun akan menjalani pemeriksaan tambahan, sebelum bisa melanjutkan perjalanannya ke pulau-pulau terluar.

Kementerian Kesehatan Tonga juga telah mendesak semua orang-orang yang berencana untuk bepergian ke Tiongkok atau negara di mana virus corona telah dikonfirmasikan, untuk menunda rencana mereka.

Nakhoda-nakhoda kapal juga diwajibkan melaporkan kepada otoritas kesehatan jika ada penumpang yang sakit.

Sementara itu Post-courier melaporkan bahwa Menteri Kesehatan PNG, Jelta Wong, telah menegaskan kalau tidak ada kasus virus corona yang dikonfirmasi di negaranya. Ia menegaskan hal itu dalam pidato kementeriannya kepada Parlemen PNG, Jumat lalu.

Menurut laporan FBC News, Perdana Menteri Fiji, Voreqe Bainimarama, telah meyakinkan warganya bahwa larangan perjalanan yang diterapkan akibat COVID-19 ini, akan diangkat ketika situasi sudah lebih aman. (Kaniva News)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply