| Papua No.1 News Portal | Jubi
Port Moresby, Jubi – Sebuah tim investigasi gabungan telah menyita kokain dengan nilai lebih dari K 200 Juta (AS$ 58 juta) dalam penyelundupan narkoba terbesar dalam sejarah Papua Nugini Jumat malam (31/7/2020), menurut laporan PNG Post-Courier.
Penyelundupan narkoba seberat 750 kg itu terkait dengan kecelakaan pesawat yang terjadi Minggu pekan (26/7/2020) lalu di dekat pabrik PNG LNG di sebelah barat Port Moresby.
Pilot asal Australia yang telah menerbangkan pesawat ringan itu tidak membawa paspornya dan menyerahkan diri kepada pihak berwenang, ia menghadapi pengadilan Jumat kemarin dan mengaku telah menerbangkan pesawat secara ilegal masuk ke PNG dari utara Australia. Ia dilaporkan dalam penerbangan kembali ke Australia saat pesawatnya jatuh dan mengirimkan sinyal darurat yang diterima oleh Accident Investigation Commission. Ia didenda K3.000 dan diperintahkan untuk segera meninggalkan PNG.
Polisi, petugas bea cukai, dan anggota badan intelijen nasional PNG, dengan bantuan dari Polisi Federal Australia, telah berhasil menyita apa yang disebut oleh Komisaris Polisi PNG, David Manning, sebagai penyelundupan narkoba terbesar selama bertahun-tahun.
Pilot yang dituduh, David John Cutmore, 52, dari Williams Landing, Melbourne Australia, mengakui dan mengaku bersalah atas satu gugatan memasuki PNG secara ilegal dan pelanggaran terhadap undang-undang imigrasi.
Hingga saat ini, tidak ada bukti-bukti mengenai gugatan penyelundupan dan perdagangan narkoba yang diajukan di pengadilan tersebut.
Pengadilan, dipimpin oleh Hakim Tracey Ganai, memberikan denda K3.000 mengingat bahwa jaksa penuntut polisi tidak memberikan bukti barang ilegal yang diduga dibawa oleh pilot yang dituduh.
Satu-satunya tuduhan adalah masuk ke PNG secara ilegal, yang merupakan pelanggaran UU imigrasi. Namun dengan bukti-bukti yang telah ditemukan, dakwaan tambahan dapat diajukan.
Pesawat itu awalnya ditemukan oleh masyarakat lokal 30 kilometer sebelah barat Port Moresby. Saat itu pilot dan kargo yang ia angkut hilang.
Menurut laporan RNZ, Komisaris Manning mengatakan kepada EMTV bahwa baik PNG maupun kepolisian Australia akan terus bekerja untuk mencari tahu sumber narkoba tersebut dan pengedaran narkoba lokal di kedua negara. (Asia Pacific Report)
Editor: Kristianto Galuwo