Pesawat Asian One tergelincir, Bupati akui Bandara Aminggaru rawan kecelakaan

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,

Jayapura, Jubi – Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik mengakui, letak bandar udara (bandara) Aminggaru, Distrik Ilaga rawan kecelakaan, apalagi ditambah dengan faktor cuaca dimana sering turun hujan yang menyebabkan landasan menjadi licin.

"Bandara Aminggaru ini letaknya diatas lereng dan memang sangat rawan kecelakaan," kata Willem Wandik kepada wartawan, di Jayapura, Jumat (14/10/2016) menjawab insiden tergelincirnya pesawat Asian One jenis Grand Caravan PK-LTV pada Kamis (13/10/2016).

Menanggapi itu, ujar Wandik, pihaknya bersama dengan Kementerian Perhubungan telah membuat perencanaan untuk perluasan Bandara Aminggaru.

"Memang di Puncak ini kan penerbangan Bandara Ilaga, menjadi satu satunya bandara di tempat kami. Selama ini kita mau cari alternatif bandara lain, tetapi tidak bisa. Ini satu satunya," ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga telah membuat perencanaan pengembangan, dimana Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya sudah datang ke Illaga dan menyaksikannya sendiri. "Rencananya akan dibangun tahun depan, dengan panjang landasannya 1500 meter," tambahnya.

Wandik menilai, sebenarnya kondisi Bandara sejauh ini bagus. Akan tetapi letaknya yang berada di atas bukit dan dikelilingi jurang, dan seringkali cuaca berkabut serta sering turun hujan yang menyebabkan pesawat terkadang mengalami kesulitan untuk mendarat.

"Memang medannya itu juga menjadi masalah dan juga faktor pilotnya. Yang secara teknisnya juga bagian ini harus perlu diantisipasi saat masuk ke Illaga karena sering terjadi seperti itu," kata Wandik.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang sama, kata Wandik, pihaknya akan segera berkonsultasi dengan Kepala Bandara di Illaga, untuk bagaimana menjadikan bandara ini layak didarati. "Tetapi seringkali insiden terjadi akibat landasan yang licin. Selain itu juga faktor pesawat, dimana dari segi perawatan tidak dilihat baik," ucapnya.

Diketahui, pada Kamis (13/10/2016), pesawat milik maskapai penerbangan Asian One Jenis Grand Caravan PK-LTV mengalami crash landing atau gagal mendarat di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak.

Pesawat yang mengangkut sembilan bahan pokok itu dipiloti Capten Jaron Burhani dan Co Pilot AKP Stefanus. Pesawat terbang dari Timika dengan tujuan Ilaga, Puncak.

Agen penerbangan Asian One di Ilaga, Sakap Samosir membenarkan kejadian ini dimana, pesawat saat itu sedang mendarat dan melaju sangat kencang, hingga ke tengah runway. Saat hendak mengerem, ternyata tidak bisa dan akhirnya pesawat terus melaju hingga ke ujung runway dan akhirnya terjatuh dengan posisi miring. Sebagian badan pesawat terjungkal ke jurang akibat gagal mendarat ini.

"Memang benar pesawat kami mengalami crash landing. Saat ini, pesawat belum dipindahkan karena masih tunggu tekhnisi dari Timika," kata Sakap. (*)

Related posts

Leave a Reply