Perwakilan 77 negara akan belajar seni budaya Minang

Ilustrasi, pixabay.com
Ilustrasi, pixabay.com

“Selama di Padang mereka tentu akan aktif di media sosial. Secara tidak langsung Sumbar akan dikenal di 77 negara,”

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Padang, Jubi – Generasi muda perwakilan dari 77 negara akan belajar seni dan budaya Minang selama tiga bulan di Padang, Sumatera Barat dalam rangkaian program Indonesia Channel. Indonesian Channel merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri RI dengan mengundang pemuda dari 77 negara untuk belajar seni dan budaya lokal secara langsung, seperti Padang, Solo, Banyuwangi, Makassar, dan Kutai selama tiga bulan.

“Selama di Padang mereka tentu akan aktif di media sosial. Secara tidak langsung Sumbar akan dikenal di 77 negara,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Novrial, Minggu, (1/3/2020).

Baca juga : Seni budaya kurang diminati masyarakat 

Seni budaya kurang diminati masyarakat 

Pekan Seni Budaya Sentani dorong pelestarian budaya dan pariwisata 

Menurut Novrial, dalam sepekan terakhir sebelum kembali ke negaranya, para perwakilan akan mengadakan pergelaran seni budaya di Padang yang dihadiri duta besar dari negaranya. Novrial menyebut program tersebut akan membuat ikatan emosional melalui aktivitas budaya antara mereka dengan ibu asuh dan sanggar belajarnya.

“Sehingga banyak di antara mereka yang berulang kali kembali ke kota yang pernah ditinggalinya dahulu, bahkan mengajak keluarga, saudara, dan kenalan dari negara mereka,” kata Novrial menjelaskan. Hal itu dinilai bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai objek di Sumatera Barat.

Tercatat Sumbar juga mendapatkan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Indonesian Channel pada 11 hingga 12 Oktober 2020.  Provinsi itu menjadi daerah pertama di luar Pulau Jawa yang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan program tersebut.

Keputusan itu merupakan kesepakatan bersama antara Menlu RI dengan Gubernur Sumbar pada pelaksanaan program itu beberapa waktu lalu di Banyuwangi. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply