Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pertandingan pekan ke 11 bagi Persipura dan pertandingan ke 12 bagi PSIS Semarang dalam lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2019, bukan hanya memperebutkan kemenangan, namun ada yang lebih unik untuk dilihat. Dua pelatih yang menangani dua klub tersebut adalah pelatih yang pernah dipecat oleh manajemen Persipura Jayapura.
Dua pelatih tersebut adalah Jacksen F. Tiago (JFT) yang kini kembali menukangi Boaz Solossa menggantikan Luciano Leandro, dan ditubuh PSIS ada Jafri Sastra yang juga masuk dalam jajaran pelatih yang pernah merasakan panasnya kursi kepelatihan di tubuh Mutiara Hitam.
Jafri Sastra, pelatih asal Payakumbuh resmi hengkang pada Selasa (2/8/2016). Rentetan hasil minor yang diraih Persipura di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo menjadi alasan utama pelatih yang dikenal santun itu, didepak oleh manajemen Persipura.
Selama melatih Persipura, permainan Mutiara Hitam terus mengalami naik dan turun. Pada tiga laga awal di Torabika Soccer Championship (TSC) presented by IM3 Ooredoo, Boaz Solossa cs hanya mengenyam dua poin, hasil dua kali imbang dan satu kekalahan. Bahkan, hasil ini merupakan yang terburuk sejak era Indonesia Super League (ISL).
Apalagi kala itu, Persipura harus ditinggalkan sejumlah pemainnya yaitu Immanuel Wanggai (Carse FC) dan Robertino Pugliara (Persib Bandung). Namun, pelatih yang pernah mengantarkan Semen Padang FC ke babak 8 besar ISL 2014, hingga melejitkan tim Kabau Sirah ke babak perempat-final Piala AFC 2013 tidak dapat bertahan lama di Mutiara Hitam, ia pun didepak.
“Manajemen tidak memutus kontrak. Saya yang memutuskan untuk tidak lagi bersama tim. Sebagai pelatih, saya sadar, bahwa tugas seorang pelatih cukup berat jika tidak seperti yang diharapkan yakni memenuhi ekspektasi dari masyarakat. Sepertinya berat untuk terealisasi,” kata Jafri Sastra kala itu.
Untuk Jacksen F. Tiago sendiri, Persipura sempat memberikan skor kepada pelatih yang telah membawa segudang prestasi kepada Persipura karena JFT mengingkari kontrak bersama Persipura. Jacksen diketahui telah meneken kontrak juga untuk melatih tim juara AQUA Danone Nations Cup (DNC) 2014, sehingga pada laga babak 8 besal ISL dimana Persipura melawan Arema Cronous, posisi pelatih kepala digantikan oleh Mettu Duaramuri.
Tudingan miring pun dialamatkan kepada ayah dari Hugo Samir tersebut. Kekalahan Persipura dalam semifinal AFC Cup 2014 dianggap salah satu dari skenario Jacksen, untuk memuluskan rencananya di Danone. Sekadar diketahui, tim juara AQUA Danone Nations Cup (DNC) akan mengikuti final dunia DNC 2014 di Sao Paulo, Brasil, 11 – 16 November 2014.
Sejumlah tudingan yang dialamatkan kepada JFT sama sekali tidak membuat sang pelatih membenci klub yang telah membesarkan namanya sebagai pelatih. Dirinya pun enggan membeberkan alasannya mengakhiri kebersamaan dengan Persipura meski kompetisi ISL masih berjalan.
Kini, Jacksen F. Tiago dan Jafri Sastra akan bentrok dalam pertandingan antara tuan rumah PSIS Semarang menjamu Persipura Jayapura. Menghadapi PSIS Semarang bukanlah perkara mudah. Tim yang diarsiteki Jafri Sastra kini berada di posisi sembilan klasemen sementara dengan mengumpulkan 14 poin dari 11 laga yang sudah dijalani.
Sedangkan Persipura berada di posisi 14 klasemen sementara dengan perolehan 10 poin dari 10 laga yang sudah dijalani. Papi Negro sapaan akrabnya kepada Jubi belum lama ini mengatakan, sejarah masa lalunya bersama Persipura sudah disimpan rapi termasuk persoalan saat dirinya hengkang dari tim yang sudah diberikan tiga gelar kompetisi tertinggi di tanah air.
“Persoalan yang sebenarnya biar saya saja yang tau. Saat ini, saya kembali melatih Persipura dan ini merupakan jalan Tuhan. Saya ingin melakukan beberapa perubahan agar Persipura bisa keluar dari zona yang tidak nyaman bagi kita semua,” kata JFT. (*)
Editor: Edho Sinaga