Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Jayapura, Jubi – Persiwa Wamena harus puas berbagi satu poin dengan Martapura FC saat kedua tim bermain imbang tanpa gol, pada lanjutan putaran Babak 6 Besar Grup D Liga 2 Indonesia.
Bertanding di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (23/9/2017) malam, pasukan Badai Pegunungan Tengah tidak mampu memaksimalkan poin penuh saat bertindak sebagai tuan rumah.
Sejak kick off babak pertama, Persiwa langsung menekan pertahanan Martapura FC, tapi sejumlah peluang yang diperoleh belum mampu dikonversi jadi gol.
Tim tamu asal Kalimantan ini, sesekali mengancam gawang Persiwa, tapi rapatnya tembok belakang Napi Bongkar sulit ditembus barisan penyerang Martapura.
Pelatih Persiwa Djoko Susilo mengatakan, anak asuhnya tampil sudah maksimal, hanya kurang tenang serta tidak variatif dalam merancang serangan.
"Anak-anak masih monoton dalam menyerang dan selalu terburu-buru dalam mencetak gol," akunya.
Djoko mensyukuri hasil ini serta langsung mengevaluasi laga perdana ini sebagai persiapan menuju pertandingan berikut.
"Kita langsung evaluasi kelemahan kita dan membenahi kekurangan jelang pertandingan berikut lawan Madura FC, tanggal 27 September," kata Djoko Susilo.
Ditambahkannya, timnya sendiri juga begitu banyak memiliki peluang, sayangnya tak mampu dimaksimalkan.
Absennya Jaelani Arey di lini depan karena sakit, membuat timnya menjadi tumpul.
"Tidak adanya Jaelani karena sakit, membuat tim bermasalah di lini depan," ujarnya.
Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae mengaku kegagalan mendulang poin penuh disebabkan pemain mengawali pertandingan dengan gugup.
Hal ini yang membuat pemain mereka juga terlalu terburu-buru melakukan penyelesaian akhir. Frans Huwae bersyukur pasukannya dapat poin pertama di babak 16 Besar ini. Apalagi menghadapi Persiwa yang merupakan juara dari Grup 8.
“Kita tidak bisa memaksimalkan peluang dan terkesan terburu-buru. Ada sekitar lima pemain yang tidak bermain secara maksimal, karena sedikit nervous. Apalagi ini laga pertama babak 16 besar,” ujarnya.(*)