Persipura tuntut match fee sebelum Piala Presiden digulir

Persipura Jayapura saat menjalani latihan rutin hadapi Piala Presiden dan kompetisi Liga 1 2019 - Jubi/Media Officer Persipura.
Persipura Jayapura saat menjalani latihan rutin hadapi Piala Presiden dan kompetisi Liga 1 2019 – Jubi/Media Officer Persipura.

Papua No. 1 News Portal | Jubi 

Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura melalui sekretaris umumnya Rocky Bebena berharap federasi sepakbola Indonesia yaitu PSSI agar segera menyelesaikan match fee Piala Indonesia sebelum pelaksanaan Piala Presiden yang akan digulir awal Maret 2019 mendatang.

Read More

Selain itu, Persipura juga menuntut PSSI untuk melunasi utangnya kepada Persipura berupa hak siar dan dana subsidi Liga 2 musim kompetisi 2017 dan 2018 lalu.

“Ada sekitar Rp2 miliar dari haknsiar dan subsidi serta Rp200 juta untuk match fee Piala Indonesia. Kami berharap PSSI bisa melunasi sebelum pelaksanaan Piala Presiden,” katanya kepada Jubi, Senin (18/2/2019).

Kata Rocky, PSSI pernah berjanji akan melunasinya pada awal bulan Februari lalu, namun hingga kini belum ada satupun yang ditepati.

“Kami sebagai klub sudah pernah bersurat secara resmi namun surat kami juga tidak dibalas hingga kini. Kami ingin PSSI harus konsekuen dengan janjinya. Bagaimana kompetisi mau berjalan sehat kalau PSSI selalu ingkar janji,” ujarnya.

Dikatakan, pihaknya akan menyampaikan hal tersebut pada pelaksanaan workshop Piala Presiden yang akan digelar dalam minggu ini.

“Maksud kami jangan sampai ini hanya menguntungkan operator dan sponsor saja, tapi klub peserta ini kan klub profesional dan kami lebih kepada profit karena status kami sudah dijual dan harusnya mereka bayar. Jadi bukan kita lagi yang bayar TV dan lain-lain. Itu yang kita harap sebelum digelarnya Piala Presiden,” katanya.

Menurut Rocky, PSSI jangan dulu berbicara soal Piala Presiden jika kewajiban di Piala Indonesia dan liga belum dituntaskan. Apalagi, Piala Presiden tahun lalu itu diungkapkannya jauh lebih bagus pengelolaannya.

“Karena piala presiden tahun lalu itu jauh lebih bagus, mereka konsisten dan setelah pertandingan langsung dikirim. Nah kita berharap agar jangan terapkan dulu Piala Presiden kalau Piala Indonesia ini belum beres. Maksudnya PSSI-nya harus lebih memperhatikan persoalan match fee itu,” katanya.

Sebelumnya Asisten Manajer (Asmen) Persipura Jayapura Ridwan Madubun mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat ke PSSI untuk menagih janji tersebut, namun hingga kini surat tersebut dibalas oleh pihak PSSI.

“Prosedurnya sudah kami lakukan yaitu dengan mengirim surat secara resmi. Kami tinggal menungga apa jawaban dari PSSI,” kata Bento sapaan akrabnya singkat.

Sekadar diketahui, PSSI menggelar Piala Indonesia 2018 mulai 8 Mei 2018 dengan melibatkan 128 klub dari kasta Liga 1 hingga Liga 3. Distribusi match fee yang akan diterima setiap klub peserta turnamen tersebut.

Dengan format 128 besar dan 64 besar digelar melalui single match, PSSI menetapkan distribusi match fee yang berbeda antara tim tuan rumah dan tim tamu. Dalam setiap pertandingan, PSSI mempersiapkan Rp100 juta rupiah untuk fase 128 besar dan Rp125 juta untuk fase 64 besar.

PSSI memiliki ilustrasi match fee yang diberikan dalam setiap babak berbeda. Ketika klub masih di 128 besar, tim tuan rumah akan menerima 40 persen dari total match fee tersebut dan 60 persen untuk tim tamu. Aturan itu diteruskan sampai fase 64 besar dengan total match fee setiap pertandingan di 64 besar menjadi Rp125 juta.

Sementara untuk fase 32 besar hingga delapan besar Piala Indonesia 2018, setiap tim dipastikan akan menerima jumlah match fee yang sama mengingat fase tersebut digelar dengan sistem kandang dan tandang.

Untuk 32 besar setiap tim akan menerima total Rp150 juta dalam dua leg, sementara di 16 besar menjadi Rp200 juta dan ketika tampil di 8 besar mendapatkan Rp250 juta untuk dua leg pertandingan.

Untuk semifinal dan final Piala Indonesia 2018, PSSI tidak lagi memberikan match fee mengingat keempat tim yang masuk dalam semifinal sudah pasti akan menerima hadiah. Juara Piala Indonesia akan mendapatkan Rp3 miliar, runner-up mendapatkan Rp2 miliar, tim peringkat ketiga mendapatkan Rp1 miliar, dan tim peringkat keempat mendapatkan Rp500 juta. (*)

 

Editor             : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply