Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Manajemen Persipura Jayapura-Papua masih menanti jawaban federasi sepakbola Indonesia (PSSI), soal alasan kuat apa yang mendasari mereka untuk memilih Persija Jakarta menemani Bali United ke ajang AFC Cup 2021 mendatang.
Diungkapkan asisten manajer Persipura, Arvydas Ridwan Bento Madubun, pihaknya enggan melakukan protes lebih lanjut. Kata Bento, mereka hanya ingin meminta kejujuran dari PSSI perihal tersebut.
Manajemen Persipura sendiri sudah melayangkan surat kepada PSSI menanyakan alasan mereka memutuskan Persija Jakarta sebagai salah satu wakil Indonesia di ajang AFC Cup. Akan tetapi, sampai saat ini dua surat yang dilayangkan Persipura itu urung direspon oleh PSSI.
“Tidak ada yang perlu diproses, tinggal dijelaskan saja apa dasar PSSI menetapkan wakil Indonesia itu, apakah sudah sesuai aturan atau tidak, kan begitu. Kenapa surat kami tidak dibalas? kalau mau diproses hari Senin, ya balas surat kami dan sampaikan bahwa akan diproses hari Senin, kenapa kami didiamkan, dua surat kami belum dibalas,” tekan Bento saat dihubungi Jubi, Sabtu (19/12/20).
Eks wartawan di Kota Jayapura ini pun bingung dengan sikap PSSI, yang menurutnya terlalu terbelit-belit.
Padahal, mereka hanya ingin meminta kejelasan saja soal penunjukkan tersebut yang tidak sesuai dengan regulasi AFC.
“Untuk menjawab surat kami kan tidak perlu menunggu tanggapan AFC, karena surat kami tidak ada kaitannya sama sekali dengan tanggapan AFC, surat kami adalah memohon penjelasan PSSI, ya dijelaskan saja, waktu rapat exco itu apa yang dibahas sehingga muncul dua klub wakil Indonesia itu,” ujar Bento.
Sebelumnya, keputusan yang diambil oleh PSSI itu disebut oleh Sekretaris Umum Persipura, Rocky Bebena, tak sejalan dengan aturan AFC. Pasalnya, untuk menentukan perwakilan itu sudah tercantum dalam panduan manual AFC sporting kriteria point 9.1.
“Dalam panduan manual tersebut sudah dijelaskan urutan klub yang berhak mewakili negaranya pada AFC Cup, dengan urutan sebagai berikut, 9.1.1 Klub Juara Liga domestik, 9.1.2 Juara piala domestik, 9.1.3 Runner up liga domestik, dan 9.1.4 Peringkat tiga liga domestik,” jelas Rocky.
Jika berpedoman pada regulasi tersebut, seharusnya yang berhak menemani Bali United sebagai juara Liga 1 2019 yakni Persipura, bukan Persija Jakarta yang hanya sebagai runner up Piala Indonesia 2019.
Persija ditunjuk oleh PSSI sebagai pengganti juara Piala Indonesia, PSM Makassar yang terbentur lisensi. PSM tak lolos verifikasi klub profesional AFC.
“Persipura ada pada point 9.1.4. Federasi harusnya fair, tidak berdasarkan kepentingan, dan harusnya sesuai regulasi. Bayangkan saja aturan AFC saja dilanggar, bagaimana dengan aturan sendiri? tidak ada jaminan untuk kami pihak klub,” keluh Rocky.(CR4)
Editor: Syam Terrajana