Persipura: Tak boleh lagi ada penundaan laga

Gunansar Mandowen salah satu pemain Persipura saat menjalani latihan fisik di kolam renang - Jubi/Media Officer Persipura.
Gunansar Mandowen salah satu pemain Persipura saat menjalani latihan fisik di kolam renang – Jubi/Media Officer Persipura.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Tim Persipura Jayapura berharap tidak ada laga yang ditunda pada putaran kedua kompetisi Shopee Liga 1 2019. Ini untuk memenuhi target kompetisi tertinggi yang dijadwalkan berakhir 22 Desember 2019.

Read More

Asisten Manajer (Asmen) Persipura Ridwan Madubun mengatakan, managemen sudah menyepakati sejumlah hal saat pertemuan  dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Bali beberapa hari lalu.

“Untuk merealisaikan ini ada beberapa yang harus dilakukan yakni jadwal pertandingan tidak boleh berubah terutama pada hari tanggal bulan,” kata Bento sapaan akrabnya kepada Jubi, Minggu (13/10/2019).

Menurutnya, yang harus dilakukan oleh PT LIB adalah tetap menggelar pertandingan apapun kondisinya. Baik dengan atau tanpa penonton atau indah stadion jika tak mendapatkan izin menggelar pertandingan.

“Kalau tidak bisa dilakukan tanpa penonton maka harus digelar di Venue alternatif. Seluruh klub harus punya Venue alternatif,” ujarnya.

Bento mencontohkan Persipura yang sudah memiliki stadion alternatif untuk menggelar pertandingan.

“Kita memiliki dua stadion yaiti di Sidoarjo dan Tenggarong. Kami memiliki dua stadion alternatif tersebut karena stadion Mandala dalam proses renovasi. Dan, kami berharap tim lainnya bisa melakukan hal yang sama sehingga tidak mengganggu jadwal yang disusun. Yang berubah itu lokasi pertandingan tetapi hari, tanggal, dan bulan tetap,” katanya.

Pengamat sepak bola Papua Nico Dimo juga menyayangkan sikap operator liga yang mengubah jadwal pertandingan tanpa koordinasi.

“Ada sisi positifnya di mana kedua tim yang mengalami penundaan akan memanfaatkan waktu yang cukup untuk recovery pemainnya, namun sisi negatifnya adalah tim harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menyewa stadion alternatif tersebut. Seharusnya, pihak operator bisa lebih tegas lagi agar setiap tim memiliki stadion alternatif apabila stadion utamanya terkendala ataupun tal ada ijin dari pihak kepolisian,” ujarnya. (*)

 

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply