Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Jayapura, Jubi – Persipura mania adalah suporter setia tim kebanggaan rakyat Papua, Persipura Jayapura. Dalam perjalanannya Persipura mania dinilai belum mampu menata anggotanya secara profesional.
Robby, warga Argapura menilai kehadiran Persipura mania di Stadion Mandala belum tertib dan terorganisir dengan baik. Ia mencontohkan saat Mutiara Hitam menjamu Serdadu Tridatu, Rabu (9/8/2017) lalu, masih saja terjadi pelemparan dari tribun Liverpool, yang selama ini menjadi basis utama Persipura mania.
Ia menilai Persipura mania belum dewasa dalam mendukung tim Mutiara Hitam. Disamping itu, tribun Liverpool belum punya warna khas.
"Artinya area ini identik sama Persipura mania, harus merah total. Kenyataan ada warna putih, kuning bahkan baju pegawai campur disana," akunya.
Soal insiden pelemparan, Wilson Samonsabra, ketua Persipura mania membela diri. Ia menyatakan sekaligus menginformasikan kepada masyarakat Papua bahwa pelemparan yang terjadi saat Persipura menjamu Bali United bukan dari pasukannya, melainkan penonton umum.
"Memang pelemparan datang dari Liverpool, tapi bukan dari area kami Persipura mania, itu penonton lain yang melempar," jelasnya.
Ia mengaku Persipura mania hanya mendapat tempat dari Panpel Persipura di tangga naik tengah tribun Liverpool samping kiri-kanan. Sedangkan sisi ujung buat penonton umum yang membeli karcis.
Ia menghimbau semua pendukung setiap Persipura harus sehati, mendukung secara sportif setiap Boaz dan kawan-kawan bertanding di Mandala.
"Kalau boleh kita datang dengan baju merah-hitam. Tidak hanya tribun Liverpool tapi seisi stadion Mandala," ajaknya.
Untuk laga selanjutnya di Mandala, pihaknya siap kerjasama dengan panpel untuk lebih tertib dan selektif lagi mengarahkan penonton di tribun Liverpool, agar tidak melakukan pelemparan maupun hal-hal yang tidak diinginkan bersama.
Anthon, warga Klofkamp menambahkan laga kandang Persipura di Mandala selalu sepi penonton. Ia mengusulkan panpel Persipura lebih inovatif serta melakukan terobosan gila dalam dalam menarik simpati masyarakat Jayapura.
“Kalau perlu buat undian berhadiah lewat karcis, agar penonton tertarik datang ke Mandala. Panpel dan Persipura mania harus berkolaborasi serta berkreasi. Jangan monoton,” katanya. (*)