Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Berbagai persiapan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua terus dilakukan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Papua, Girius One Yoman mengatakan salah satu yang dalam proses pengerjaan adalah renovasi stadion Mandala. Seperti diketahui, stadion tersebut akan menjadi salah satu venue Pekan Olahraga Nasional.
“Kami targetkan sebelum Desember 2019 sudah selesai semua proses renovasi. Dan proses renovasi ini mata anggarannya dari APBD Provinsi sebesar Rp58 miliar,” kata Kadis PUPR Papua kepada wartawan, Jumat (11/10/2019).
Menurutnya, proses renovasi sedikit terhambat karena Dinas PUPR ingin renovasi memenuhi standar inteenasional. Apalagi stadion ini akan menjadi homebase bagi Persipura Jayapura.
“Kami ganti semua rumputnya, dan dalam proses pengiriman karena dikirim dari Australia. Selain itu, kursi-kursi penonton pun akan diganti, dan juga temboknya akan dicat mengikuti warna dari dasar kostum Persipura yaitu merah hitam,” ujarnya.
Renovasi stadion tersebut menurut Yoman sudah mencapai 45 persen, dan akan selesai sesuai kontrak pengerjaan yaitu pada Desember 2019.
“Namun kami upayakan agar pengerjaan ini bisa tuntas sebelum Desember 2019,” katanya.
Kata Yoman, jika proses renovasi selesai, stadion Mandala akan ditutup hingga perhelatan PON. Ini untuk menjaga adanya tindakan vandalisme dalam stadion.
“Kita harus menjaga aset kita ini. Karena selepas PON, stadion tersebut akan kembali digunakan oleh Persipura. Dan kedepannya, kami juga berharap harga tiket pertandingan Persipura bisa dinaikkan, karena sebagian dana tersebut akan dilakukan untuk biaya perawatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Suwarno mengatakan progres pembangunan dan renovasi sejumlah venue yang menggunakan dana APBN dan APBD mengalami peningkatan yang signifikan.
“Pastinya yang dalam proses renovasi paling lambat Janurari 2020 sudah selesai,sedangkan yang pembangunan venue baru saya berharap April sudah tuntas,” katanya. (*)
Editor: Edho Sinaga
