Perseteruan Honiara-Malaita terus berlanjut

Papua
Pemimpin Malaita Daniel Suidani - Facebook.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Honiara, Jubi – Perdana Menteri Manasseh Sogavare mengaku tidak pernah diundang pada perayaan Second Appointed Day Provinsi Malaita di Auki, bulan ini. Pernyataan resmi tersebut disampaikan oleh Kantor Perdana Menteri dan Kabinet atau OPMC, Kamis lalu (27/8/2020).

“Undangan resmi hanya menuliskan (mengundang) Wakil Perdana Menteri, dan anggota Parlemen Malaita. Sesuai protokol (pemerintahan), Perdana Menteri tidak akan menghadiri acara yang ia tidak diundang,” kata OPMC melalui Biro Pers Sekretariat Perdana Menteri Solomon.

Read More

Para pengkritik dan pengamat sebelumnya mengecam ketidakhadiran Sogavare pada perayaan Second Appointed Day di Malaita. Perlakuan itu berbeda terhadap provinsi lain. Sogavare menghadiri acara serupa.

Pertanyaan menarik yang juga perlu dijawab ialah mengapa Pemimpin Malaita tidak mengundang Perdana Menteri Manasseh Sogavare. Kenyataan ini menimbulkan spekulasi mengenai kelanjutan perseteruan Pemerintah Nasional Solomon dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malaita.

Perbedaan pendapat antara kedua belah pihak telah berlangsung jauh sebelum perayaan Second Appointed Day di Auki. Para pengamat mengatakan pertengkaran pemimpin Malaita dengan pemerintah pusat tidak akan berhenti begitu saja.

Menurut situs resmi Pemerintah Kepulauan Solomon, perayaan Second Appointed Day menandai berdirinya Pemprov Malaita. Peringatannya dirayakan dengan pergelaran kompetisi olah raga dan pidato.

Sementara itu, Premier Provinsi Malaita Daniel Suidani sampai saat ini belum dapat diwawancarai walaupun telah dihubungi media ini. Adapun pihak pemerintah koalisi DCGA pimpinan Sogavare dengan tegas membantah pemberitaan mengenai kerterlibatan  mereka dalam rencana menggulingkan Suidani.

Malaita merupakan provinsi terbelakang di Kepulauan Solomon. Sebagian rakyat mereka menuntut kemerdekaan sejak sekitar 1940.

Sejak periode itu, tercatat ada enam kali permintaan resmi mengenai kemerdekaan dan pembentukan negara sendiri oleh Pemprov Malaita kepada Pemerintah Nasional Solomon. Pemprov setempat juga terus melanjutkan kerja sama dengan Taipei meskipun telah dikecam Honiara.  (Solomon Star) 

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply